Pembangunan kapela seluas 108 meter persegi ini telah dimulai awal bulan Juni dan diperkirakan rampung pada bulan November mendatang.
Tanah tempat pembangunan kapela merupakan tanah pemberian seorang umat paroki yang terletak berdampingan dengan Gua Maria Lourdes Weain yang juga sebagai tempat retret bagi umat setempat.
Pastor paroki Rm. Edmundus Sako Pr menyatakan rasa syukur atas bantuan dan kerja sama pemerintah tersebut.
“Namun umat tidak berpangku tangan saja, tapi mereka juga akan membantu dalam mendukung pengerjaan kapela ini,” kata Rm Edmundus.
Ia menambahkan tahun lalu pemerintah juga membangun 100 buah rumah bagi umat yang tidak memiliki rumah sama sekali dan juga bagi mereka yang tidak mempunyai tempat tinggal yang layak.
Oktovianus Seran, salah satu aparat desa Weain, mengatakan sangat bersyukur dengan dibangunnya kapela tersebut karena dengan demikian mereka nantinya bisa merayakan Misa dan kegiatan rohani lainnya di tempat yang lebih layak.
Sumber: Cathnews Indonesia
