Wednesday 22 June 2011

Wednesday, June 22, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pdt. DR. Benny Giay Pertanyakan Slogan "Damai Itu Indah".
JAYAPURA (PAPUA) - Terkait rangkaian kekerasan yang belakangan marak dilakukan aparat TNI terhadap warga sipil di Tanah Papua, membuat sejumlah pihak harus mempertanyakan sikap dan komitmen institusi TNI dalam mengkampanyekan slogam “Damai Itu Indah.” Salah satu tokoh agama yang juga intelektual Papua, Pdt. DR. Benny Giay, juga sempat mempertanyakan sikap TNI yang kini gencar mengkampanyekan slogan “Damai Itu Indah” dalam bentuk baliho dan papan nama yang terpasang dimana-mana.

Menurut Giay, tema damai yang diusung institusi TNI di Tanah Papua itu terkesan tidak memiliki makna sama sekali, alias berisi slogan kosong. “Bagaimana institusi TNI mau kampaye bahwa damai itu indah, sementara kondisi yang terjadi di lapangan aparat keamanan (baca, TNI) terus melakukan kekerasan terhadap warga sipil,” ungkap Giay, disela-sela kesempatan jumpa pers yang dilakukan Koalisi Para Pembela HAM di kantor sekertariat KontaS Papua, Jumat (17/06/2011).

Benny Giay yang juga ketua Sinode Gereja Kingmi di Tanah Papua ini pun mempertanyakan apresiasi yang dilakukan Panglima ABRI beberapa waktu lalu saat berkunjung di Jayapura dan sempat memuji institusi TNI di Papua karena selama ini telah bertugas dengan baik dalam mendampingi masyarakat. “Kita harus mempertanyakan apresiasi Pangab itu, apakah benar TNI telah mendampingi masyarakat dengan baik,” ujarnya menambahkan.

Terkait slogan “Damai Itu indah” yang kini gencarnya dikampanyekan institusi TNI di Tanah Papua, juga telah dipertanyakan wakil ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Matius Murib. Dia juga sempat mempertanyakan kesunguhan mengusung slogan itu oleh institusi TNI di Tanah Papua. Menurut dia, slogan kampanye itu tidak akan berarti jika institusi TNI sejauh ini belum bisa melakukan penegakan hukumyang tegas terhadap setiap aparatnya yang terbukti melakukan tindakan kekerasan terhadap warga sipil.

“Saya kira slogan damai itu indah tidak akan berarti apa-apa, jika aparat TNI yang selama ini melakukan tindak kekerasan terhadap warga sipil tidak pernah mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka, jadi intinya damai tanpa penegakan hukum itu sama saja tidak ada artinya karena tidak memberi rasa keadilan bagi korban dan keluarga korban,” tegas Murib. Ditambahkan, sejauh ini ada serangkaian kasus kekerasan yang dilakukan oknum TNI terhadap warga sipil sehingga slogan “damai itu indah” masih melenceng jauh dari harapan.

Sumber: ALDP