Wednesday 22 June 2011

Wednesday, June 22, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Panitia Jubelium 150 Tahun Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Harap Presiden SBY dan Kabinet Hadir. JAKARTA - Indonesia memiliki beragam adat akan budaya. Bahkan, budaya itu sendiri telah berasimilasi pada ajaran agama yang sebenarnya bukanlah asli dari Indonesia. Adalah Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) salah satu denominasi gereja dalam Kristen Protestan terbesar di Indonesia yang mengakomodir dan terus menjaga nilai-nilai kebudayaan tanah Tapanuli.

Pendeta Gereja HKBP, Mori Sihombing mengatakan untuk mempertahankan eksistensinya itu, pada ulang tahun ke-150 Gereja HKBP atau disebut dengan Jubelium 150 tahun HKBP akan diadakan sejumlah acara besar yang disebut dengan oratorium atau drama bagi jemaat untuk mengenal kembali sejarah dari HKBP. Acara oratorium itu rencananya akan dilaksanakan pada 27 Agustus 2011 mendatang di Jakarta dan ia berharap acara ini akan dihadiri oleh Presiden SBY.

"Kalau boleh ada satu mimpi saya dan juga seluruh teman-teman di Gereja HKBP, yaitu turut hadir Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ungkap Mori saat ditemui di Aula Pusdik Gizi Departemen Kesehatan, Jakarta, Selasa (21/06/2011)

Tak hanya itu, ia juga berharap para Menteri KIB II seperti Menteri Agama, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan dan Menteri pendidikan turut hadir."Saya berharap beberapa Menteri dapat hadir. Sebab, ini bukan hanya oratorium atau pertunjukan drama biasa.

Ini semua tidak akan terpisahkan dengan budaya dan jelas suatu budaya tidak dapat terpisahkan dari negara. Saya berharap, dengan berkumpulnya seluruh Gereja HKBP dari Sumatera, Jawa dan Kalimantan dapat membangun dan meningkatkan pariwisata di dalam negeri," ucapnya.

Bahkan Gereja HKBP telah telah mengundang beberapa pejabat negara yang diharakan hadir pada acara yang digelar pada 27 Agustus 2011 di Hotel Sultan, Jakarta ini."Kami dari Gereja HKBP berharap pada tanggal 27 Agustus nanti, para pejabat diantaranya adalah beliau yang terhormat para Duta Besar seperti Dubes Amerika Serikat, Inggris, German, China dan Korea dapat turut hadir dalam acara ini," pungkasnya.

Oratorium 'Papitahon'
Sutradara Samuel Sarumpaet akan melakukan debut pementasan dalam oratorium berjudul ´Papitahon´ yakni sebuah perjalanan mengenal budaya Batak dan adat istiadatnya pada puncak peringatan Jubelium 150 tahun  Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Distrik VIII Jawa-Kalimantan.

Menurut Sam, sapaan Samuel Sarumpaet, pagelaran ini merupakan visualisasi dari buku perjalanan gereja HKBP yang telah ratusan tahun tumbuh di negeri ini.

"Makanya oratorium ini merupakan wujud untuk memvisualisasikan dari buku perjalanan Gereja HKBP yang telah tumbuh dan berakar selama 150 tahun di negeri ini," kata Sam, di sela-sela latihan treatrikal oratrium di gedung Pusat Pendidikan Departemen Kesehatan, Jakarta, Selasa (21/06/2011).

Sementara itu, Ketua Panitia pada pagelaran Oratorium, Tuan Harris K. Rajagukguk mengatakan tujuan oratorium ini sebagai sarana untuk membicarakan hubungan antara agama dan gereja (HKBP) dengan budaya Batak di tengah masyarakat modern saat ini.

"Khususnya diarahkan kepada generasi muda. Karena kami khawatirkan tidak lagi mengenal akar budaya ayah ibunya di tengah perkembangan zaman saat ini. Makanya oratorium bertema Papitahon ini untuk memurnikan antara pergaulan dan budaya," terangnya.

Sumber: Tribun / Primaonline