Monday 13 June 2011

Monday, June 13, 2011
2
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Theofilus Bela Minta Maaf Kepada Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan Front Pembela Islam (FPI).
JAKARTA - Ketua Umum Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ), Theo Bela , menyatakan permintaan maafnya kepada Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan Front Pembela Islam (FPI) terkait kabar penculikan Aprilia Dyah Kusumaningrum alias Lia, 22 tahun, pelayan gereja di Situbondo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

"Atas pemahaman awam itu, saya mengaku khilaf dan minta maaf kepada MMI dan FPI," kata Theo Bela, Minggu malam, 12 Juni 2011.

Theo Bela mengaku bahwa dalam benaknya dia membayangkan bila sekumpulan orang yang bersorban itu seperti anggota kelompok MMI dan FPI. Namun, setelah menghayati secara mendalam, Theo mengakui kesimpulan dan kesan dia tentang sosok bersorban itu keliru.

Theo mengakui bila tuduhan itu sangat prematur. Namun, dia bersungguh-sungguh mengatakan tak berniat memojokan umat Islam. "Pemahaman awal saya terhadap orang bersorban itu seperti orang-orang MMI dan FPI," kata Theo. "Dengan sadar dan bertanggung jawab, saya menyatakan mencabut omongan saya mengenai penculikan itu."

Ia berharap dengan permohonan maafnya, MMI dan FPI bisa menerima dan memaafkannya. "Saya berjanji tak akan gegabah dan tidak akan mengulanginya lagi," kata Theo.

Sebelumnya, Theo Bela, dalam pesan singkatnya kepada Tempo, mensinyalir pelaku penculikan adalah anggota Front Pembela Islam (FPI) atau Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). "Pelaku memakai baju dan sorban putih seperti FPI atau MMI," kata Theo. "Mohon laporkan polisi jika ada yang tahu soal penculikan ini."

Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Irfan S. Awwas, meminta agar Pendeta Gbu Theo Bela mencabut pernyataannya soal penculikan Aprilia Dyah Kusumaningrum alias Lia, 22 tahun, seorang pelayan Gereja Pantekosta di Situbondo, Jawa Timur, yang dikabarkan diculik sejumlah pria bersorban beberapa waktu lalu. "Saya minta Pendeta Theo Bela mencabut omongannya," kata Irfan S. Awwas.

Menurut Irfan, tuduhan itu tidak memiliki bukti yang mengarah pada keterlibatan anggota MMI seperti yang dituduhkan dalam penculikan itu. "Ngapain menculik perempuan, tidak ada kerjaan," kata Irfan.

Irfan menyatakan bahwa organisasinya tak ada kaitan dengan kasus penculikan itu. "Sama sekali tak terkait MMI," kata Irfan.

Sumber: tempo interaktif