Monday 11 July 2011

Monday, July 11, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Dua Kubu dari Pengurus Pusat Gereja Tuhan di Indonesia (GTdI) Kembali Ricuh.
Sengketa Pengurus Pusat GTdI (02/07/2011)
MEDAN (SUMUT)– Dua kubu dari jemaat Gereja Tuhan di Indonesia (GTDI) Pusat Jalan Bambu Runcing No 30,Kelurahan Pahlawan,Kecamatan Medan Timur, kembali ricuh, kemarin (10/07/2011).

Aksi ricuh ini merupakan kedua kalinya terjadi pada sebelumnya pada Sabtu (02/07/2011) lalu,kedua kubu juga sudah ricuh. Kedua kubu, baik dari Pdt Sorta Lumbantoruan dan dari Pdt Peringatan Zebua sama-samamengklaim sebagai pengurus pusat GTDI di Kota Medan.Keduanya mengaku mengantongi surat kepengurusan yang legal. Kericuhan berawal saat kubu Pdt Peringatan Zebua menggelar kebaktian pukul 10.00 WIB di GTDI.

Kemudian dari kubu Pdt Sorta Lumbantoruan bersiap-siap memasuki gereja. Namun, dari kubu Pdt Peringatan Zebua menghadangnya sehingga terlibat cekcok antarjemaat kedua kubu.

Untuk menghalau terjadinya bentrok besar, sejumlah petugas dari Polsekta Medan Timur dan Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumut disiagakan dilokasi untuk mengantisipasi kericuhan berkepanjangan dan jatuhnya korban jiwa. Wakil GTDI versi Pdt Peringatan Zebua melalui Pdt Eben Siagian yang mengaku sebagai Sekretaris Jenderal GTDI membenarkan telah terjadi kericuhan antara jemaat pendukung Pdt Sorta dengan jemaat pendukung Pdt Peringatan.

Ricuh tersebut dikarenakan jemaat Pdt Sorta berupaya menggelar kebaktian mereka sendiri. Pihaknya sempat mengajak berkebaktian bersama.Namun, jemaat pendukung Pdt Sorta menolak. “Itulah awal kericuhan tadi,” tuturnya. Dia menegaskan,untuk menyelesaikan pertikaian di antara dua kubu, pihaknya masih berupaya untuk berdialog dengan kubu Pdt Sorta Lumbantoruan. Namun,bila ajakan tersebut tidak juga diindahkan, pihaknya terpaksa menempuh jalur hukum.

Salah seorang jemaat pendukung Pdt Sorta bernama Hendra mengatakan, kericuhan tersebut mengakibatkan ada jemaat yang terluka. Namun, korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Muhammadiyah Khadijah, tak jauh dari lokasi kejadian.

Sabtu (2/7) lalu, kedua kubu juga terlibat kericuhan.Kejadian ini berawal ketika kubu Pdt Zebua berupaya menurunkan spanduk musyawarah besar (Mubes) GTDI, versi Sorta Lumbantoruan.

Aksi itu kemudian dibalas jemaat pendukung Sorta dengan aksi serupa, yakni menurunkan spanduk Mubes ke-22 versi Zebua,(Waspada).