Friday 8 July 2011

Friday, July 08, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Kulit Hitam Ikut Terlibat dalam Hope Movement di Inggris. LONDON (INGGRIS) - Gerakan HOPE (Hope Movement) telah menunjuk seorang pendeta dari Redeemed Christian Church of God untuk mendorong gereja-gereja yang mayoritas berkulit hitam untuk memainkan peranan yang lebih besar dalam gerakan misi di Inggrs.

Rev Yemi Adedeji adalah ajudan pastoral dari pendeta senior Jesus House di London, salah satu gereja kulit hitam terbesar di Inggris. Yemi ditunjuk sebagai Direktur Associate HOPE dan akan memberikan konsultasi untuk gerakan misi, membangun jaringan dan membawa jaringan dari gereja dan denominasi yang berbeda bersama-sama bersatu untuk tujuan misi. Diharapkan dengan penunjukan ini Yemi akan memperkuat kemitraan dengan jaringan dan mayoritas gereja-gereja berkulit hitam.

Yemi mengatakan, “Saya merasa senang dengan visi HOPE – terutama mengenai kesatuan gereja untuk tujuan misi. Mayoritas gereja kulit hitam melakukan hal-hal yang sedikit berbeda namun saya memiliki semangat untuk memungkinkan gereja-gereja dari setiap tradisi, kebudayaan, dan gaya untuk bekerja bersama-sama di komunitas mereka. Ada peluang yang sangat besar bagi beragam gereja yang berada di seantero Inggris untuk membuat dampak di negara ini.”

HOPE diluncurkan pada Juli lalu selama pertemuan doa semalaman yang diselenggarakan oleh RCGG di London. Terlontarlah gerakan HOPE 08, sebuah gerakan selama setahun yang melibatkan 1.500 gereja untuk bekerja bersama-sama memberitakan kabar baik di komunitas lokal mereka.

Pendeta senior dari Jesus House, Pastor Agu Irukwu, mengatakan ia “senang” bahwa Yemi akan menjadi perantara untuk memperdalam kemitraan gereja-gereja di Inggris.

“Kami bermimpi satu saat nanti gereja Babtis, Evangelis, Methodis, Pentakosta, Karismatik, Katolik, Gereja Bebas dan banyak gereja lainnya akan bekerja bersama-sama, tak peduli latar belakang gereja mereka,” ujarnya. “Semua gereja itu akan bekerja bersama dan menjadi sebuah gereja tanpa tembok yang memberikan dampak.”

Yemi juga merupakan pelayan yang ditahbiskan di Anglikan dan sebelumnya melayani di Church Mission Society. Ia menjadi perwakilan orang Afrika pertama yang menjadi direktur di dalam sejarah lembaga misi Anglikan yang telah berlangsung selama 210 tahun dan menjabat sebagai Penasehat Outreach and New Relationship untuk lebih dari 2.000 gereja-gereja Anglikan di Inggris dalam rangka misi ke seluruh dunia.

Roy Crowne, Direktur Eksekutif HOPE mengatakan, “Kami sangat senang memiliki Yemi sebagai bagian dari tim kami untuk membantu kami mengembangkan strategi yang lebih besar untuk menyatukan lebih banyak denominasi dan budaya agar bersama-sama berbuat lebih banyak, baik dalam perkataan maupun tindakan serta menjawab panggilan untuk misi yang lebih relevan. Kita perlu merayakan perbedaan dan memahami bahwa kita memiliki kekuatan ketika kita bekerja bersama-sama demi orang banyak di luar sana.”

Uskup Wayne Malcolm, pendeta senior dari Christian Life City Church dan anggota dari tim kepemimpinan HOPE mengatakan bahwa keinginan untuk berkolaborasi antar denominasi, etnik dan budaya untuk tujuan penginjilan di Inggris “belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat menarik”.

Beliau mengatakan, “Penunjukan ini merupakan langkah yang signifikan dalam mewujudkan mimpi dari gereja yang bersatu dan bekerja sama untuk menjangkau negara yang terpecah-belah.”

Kesatuan gereja sebagai Tubuh Kristus merupakan mimpi dari Yesus sendiri sejak mulanya, agar setiap gereja menjawab panggilan di dalam kesatuan tanpa mementingkan kepentingan kelompoknya sendiri. Tak terbayangkan dampak yang bisa dibawa oleh gereja jika kesatuan ini benar-benar terwujud di seluruh dunia.(ChristianToday/Jawaban)