Friday 8 July 2011

Friday, July 08, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca 51 Wanita dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di PNG Kunjungi Jemaat GMAHK Russelben Jayapura. JAYAPURA (PAPUA) - Sebanyak 51 wanita asal Papua New Guinea (PNG) pada Kamis,(07/07/2011) tiba di Jayapura untuk kepentingan studi banding, dalam rangka belajar ketrampilan memasak dan kegiatan lainnya.

Ke-51 perempuan PNG itu berasal dari Women Ministry Departemen East Sepik PNG dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di PNG. Kedatangan mereka diterima oleh pihak Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Jemaat Russelben.

Gembala Sidang Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Russelben, Pdt. Erik Manori, S.Th, mengatakan, kedatangan perempuan PNG itu tidak lain merupakan program gereja mereka di bidang pemberdayaan perempuan, yang mana dikerjasamakan dengan Wanita Bhakti Advent Jemaat Russelben Tanah Hitam.

Kegiatan studi banding adalah untuk mereka belajar mengenai cara memasak, juga mendalami materi mengenai bagaimana penanganan kasus kekerasan di dalam rumah tangga (KDRT), sebagaimana diketahui di PNG kasus KDRT tinggi. Juga mereka belajar mengenai bagaimana memanfaatkan potensi yang ada di sekitarnya untuk memberdayakan kehidupan mereka.

Di tempat yang sama, Ketua Bakti Wanita Advent (BWA) Jemaat Russelben, Wilsa Maniagasi,SKM, menandaskan, kegiatan dimaksud merupakan salah satu dibawah naungan departemen yang melayani kaum wanita yang berada dalam organisasi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, yang juga adalah bagian dari pelayanan misi Advent sedunia khususnya dalam hal menguatkan dan memberi semangat serta menantang kaum wanita dalam perjalanan kehidupan sehari-harinya sebagai murid Yesus Kristus dan sebagai anggota jemaat Tuhan di dunia.

Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan, Eresina Aibini,SPd, menyatakan, kegiatan utama itu juga akan dilaksanakan berbagai paket kegiatan tour, yang sasarannya adalah melihat obyek wisata di Kota/Kabupaten Jayapura. Kemudian, juga mereka akan melihat berbagai tempat usaha yang dimiliki perempuan Papua, seperti usaha kerajinan batik Papua dan lainnya. (Cepos)