Monday 4 July 2011

Monday, July 04, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Syarul Yasin Limpo Buka Resmi Sidang Majelis Sinode (SMS) Gereja Toraja ke XXIII.
RANTEPAO (SULSEL) — Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Syarul Yasin Limpo (SYL) membuka secara resmi Sidang Majelis Sinode (SMS) Gereja Toraja ke XXIII di pelataran gereja Toraja Jemaat Tallunglipu, Minggu (03/07/2011) sore.

Selain membuka Sidang Majelis Sinode, SYL juga menyerahkan bantuan senilai Rp 25,5 milyar. Sebelumnya, Gubernur juga meninjau Bandara Buntu Kuni’, di Mengkendek, Tana Toraja.

Bantuan senilai Rp 25,5 milyar kepada masyarakat Toraja itu diberikan dalam bentuk bibit padi unggulan, markisa, manggis, kopi, dan pupuk. Sebelumnya, pemerintah provinsi Sulsel sudah membangun tiga lumbung padi (alang) di pelataran kantor pusat Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Gereja Toraja di Rantepao.

Dalam sambutannya usai membuka secara resmi SMS XXIII, gubernur Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan support dan dukungan penuh pemerintah provinsi terhadap kegiatan lima tahunan tersebut. Menurut dia, sinode harus dijadikan ajang konsolidasi, baik emosi maupun iman. Sinode juga harus bisa mendorong sosial enginering, menjadi sandaran dan tuntunan hidup dan moralitas, serta mengikat generasi muda dari pengaruh-pengaruh negatif.

Gereja, kata SYL, harus mampu menemukan manfaat-manfaat sosial, mengajarkan cinta kasih, dan tidak menaburkan benih-benih kebencian, amarah, dan dendam.
“Agama (apapun jenisnya) harus mempu membawa damai sejahtera, membawa manfaat-manfaat dalam kehidupan imani seseorang,” tegasnya.

Punya Ciri Khas
Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya juga menyatakan bahwa Gereja Toraja mempunyai ciri khas, karena Zending yang pertama kali datang ke Toraja yaitu Antonio van de Losdrech membangun keimanan berdasarkan budaya lokal. Hal ini membedakan Gereja Toraja dari Gereja yang lainnya.

“Perbedaan itu perlu dinikmati,” kata Gubernur. “Kalau kita merenungkan, betapa matahari itu tidak pernah membedakan apa agamamu tetapi dia setia menyinari bumi ini dan segenap isinya,” lanjutnya.

Lebih jauh Gubernur yang pulang menunaikan ibadah dari Tanah Suci, mengatakan ke Toraja hanya numpang lewat di Bandara Hasanuddin. Hal ini membuktikan berapa perhatian yang diberikan oleh Gubernur terhadap kegiatan lima tahunan Gereja Toraja.

Tampak hadir dalam upacara pembukaan, diantaranya ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, M. Roem dan beberapa anggota DPRD Sulsel, sekretaris umum persekutuan gereja-gereja di Indonesia (PGI), Bimas Kristen Departemen Agama RI, anggota DPR RI Markus Nari, bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung dan wakilnya Adelheid Sosang, bupati Toraja Utara Frederik Batti Sorring dan wakilnya Frederik Buntang Rombelayuk, beberapa pimpinan SKPD provinsi Sulawesi Selatan, muspida Tana Toraja dan Toraja Utara, serta beberapa perwakilan bupati dan walikota tetangga. Wakil Walikota Palopo Rahmat Masri Bandaso juga nampak hadir di jajaran undangan VIP.

Sumber : Toraja Cyber News