Sunday 7 August 2011

Sunday, August 07, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Bupati Manggarai Timur Himbau Orang Muda Katolik (OMK) Kevikepan Borong Prioritas Pangan Lokal. BORONG (NTT) - Produksi pangan lokal di wilayah Kabupaten Manggarai Timur khususnya dan Manggarai umumnya telah menghasilkan manusia-manusia bermutu. Pasalnya, pangan lokal mengandung protein yang dapat mempercepat daya intelektual para konsumennya.

Bupati Manggarai Timur, Drs. Yoseph Tote, M.Si, menyampaikan hal itu dalam pidato pencerahan pangan lokal bagi Orang Muda Katolik (OMK) Kevikepan Borong di halaman pastoran Paroki Borong, Kamis (04/08/2011) sore.

Menurutnya, masa lalu makanan lokal menjadi andalan utama. Hasilnya, daya intelektual manusia sangat baik sehingga banyak pejabat pemimpin daerah ini baik tingkat daerah maupun pada level-level yang lebih tinggi. Hal itu membuktikan bahwa kandungan protein dalam makanan lokal cukup baik.

Karena itu, kata Tote, OMK sebagai agen pembaharu dan calon pemimpin masa depan harus budidaya makanan lokal. Apalagi pengembangan pangan lokal telah menjadi agenda prioritas dalam meningkatkan ketahanan pangan di wilayah Manggarai Timur.

Dia menjelaskan, sudah dua tahun beturut-turut daerah Manggarai Timur mengembangkan pangan lokal. Hal itu dilakukan sebagai upaya strategis untuk mendorong masyarakat terlibat aktif dalam program budidaya tanaman lokal itu.

"Budidaya pangan lokal sudah dilakukan di Borong, Purang Mese, Pota dan Kisol. Beberapa tempat lain tetap diupayakan," katanya.

Dia mengatakan, pemerintah senantiasa menyiapkan sarana pendukung terutama berkaitan dengan pemasaran produksi pangan lokal. Caranya melalui infrastruktur jalan memadai yang menghubungkan wilayah kecamatan menuju pusat ibu kota maupun menuju Dermaga Wae Wole.

"RPJMD Matim sudah masukkan program pengembangan pangan lokal," tegasnya.
Pantauan Pos Kupang di Borong, selain seminar OMK juga menggelar misa inkulturasi. Semua peserta OMK mengenakan pakaian daerah. Tata perayaan ekaristi, koor dan liturgi lainnya menggunakan bahasa daerah. Nuansa daerah sungguh ditonjolkan. Para imam selain kasula juga mengenakan selek sapu.

Usai misa konselebran yang dipimpin Vikep Borong, Rm. Beny Jaya, Pr dilanjutkan dengan resepsi bersama. Semua makanan yang disajikan berasal dari pangan lokal. (Post Kupang)