Thursday 25 August 2011

Thursday, August 25, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gempa Bumi di Amerika Bagian Timur, Ujung Menara Katederal Nasional di Washington Jatuh. WASHINGTON DC (AS) - Belum usai ‘gempa’ ekonomi akibat krisis utang, Selasa (23/8) siang waktu setempat atau Rabu (24/08/2011) pagi WIB, Amerika Serikat diguncang gempa bumi berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR). Gempa ini tercatat terkuat sejak 67 tahun terakhir.

Gempa membuat pekerja kantoran berlarian ke luar gedung, termasuk pejabat di Gedung Putih, Capitol, dan Pentagon yang harus diungsikan. Meksi belum ada laporan korban jiwa, tapi tiga puncak dari menara utama Katederal Nasional di Washington, tempat tertinggi di ibu kota AS, patah dan jatuh. namun tidak melukai siapapun.

"Pucuk menara tersebut mengalami kerusakan yang cukup berarti akibat gempa bumi," kata Richard Weinberg, salah seorang petugas, kepada AFP pagi tadi. Gempa terasa mulai dari Anderson di Carolina Selatan hingga Toronto, Kanada.

Bagian-bagian dari tiga puncaknya jatuh. Sekadar diketahui katederal itu memiliki empat puncak. Ia menambahkan katederal itu juga mengalami kerusakan struktur lebih kecil pada puncak-puncak yang lain.Menurut dia, para insinyur sedang bekerja untuk menilai tingkat kerusakan.Sejauh ini tak ada orang yang mengalami cedera, tambahnya. "Semua orang di sini aman," seperti dikutip dari akun Twitter resmi Katedral. "Tolong berdoa bagi Katedral karena ada sejumlah kerusakan disini."

Selain Katedral, gereja Katolik Santo Petrus di Capitol Hill, yang terletak hanya beberapa langkah dari The Cannon House Office Building, di belakang gedung Perpustakaan Kongres, juga memiliki beberapa kerusakan.

Seperti dikutip dari Associated Press, berdasarkan laporan USGS, gempa ini berpusat pada 90 mil barat daya Washington. Hingga saat ini belum ada laporan adanya warga yang tewas atau mengalami luka-luka yang serius. Namun, dilaporkan sejumlah gedung mengalami kerusakan. Menara pusat dan tiga dari empat menara di sudut Katedral mengalami kerusakan.

Presiden Barack Obama pun telah dilaporkan bahwa secara umum, tidak ada infrastruktur penting yang mengalami kerusakan. Termasuk bandara dan fasilitas nuklir. Juru Bicara Lembaga Nuklir Amerika Serikat, Roger Hannah, menyatakan dua reaktor nuklir di North Anna Power Station, yang lokasinya dekat dengan pusat gempa, telah otomatis padam.

Sebagai gantinya, lanjut Roger, pihaknya memasok listrik dari empat generator diesel akibat dengan tidak aktifnya dua reaktor nuklir tersebut. Pejabat setempat masih berada di lokasi reaktor.

Di Pentagon, gempa ini membuat kocar-kacir para pekerja. Kerusakan utama bangunan terjadi di sebuah ruang kerja utama, yang diakibatkan dari rusaknya pipa air.

Sementara itu, dilaporkan juga museum dan monumen di National Maal ditutup. Laporan lain menyebutkan langit-langit di Reagan National Airport runtuh. Para pekerja di gedung Capitol yang telah dievakuasi baru dapat mengambil barang-barangnya di kantornya pada sore nanti.

Bahkan bandara John F Kennedy yang berada di kota New York juga ditutup karena guncangan gempa tersebut. Foxnews mengabarkan seluruh petugas yang bekerja di menara kontrol bandara JFK, dievakuasi karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Di Manhattan, gedung pengadilan federal yang tingginya mencapai 26 lantai tampak bergoyang akibat guncangan gempa. Ratusan orang langsung keluar saat gempa itu terjadi. Beberapa dari warga bahkan mengira terjadi serangan teroris baru ke wilayah tersebut. "Saya kira kami ditabrak lagi oleh pesawat," ungkap seorang warga Marty Wiesner.

Kepala Polisi New York Raymond Kelly sedang berada di dalam gedung Pengadilan Federal Manhattan saat kejadian berlangsung. Saat itu dirinya sedang mempersiapkan rapat keamanan menjelang perayaan 10 tahun serangan 11 September 2001.Hingga saat ini belum ada laporan korban tewas atau luka dalam gempa ini.

Sebagai informasi gempa di AS bisa dikatakan langka. Menurut Wikipedia, hanya ada sedikitnya empat gempa yang pernah melanda negeri Paman Sam ini. Pada 18 April 1906 AS diguncang gempa bumi San Francisco. Ini menjadi gempa terparah dalam sejarah AS yang membuat 3.000 orang meninggal. Kemudian gempa bumi Illinois terjadi pada 1968, terbesar kedua dengan kekuatan 5,4 SR, tapi tidka ada korban jiwa. Gempa bumi Loma Prieta (17 Oktober 1989),korban jiwa 63 tewas dan 3.757 terluka. Terakhir pada 9 Januari 2010 yang dijuluki gempa bumi Eureka.

Kedutaan Besar Indonesia di AS juga belum mengetahui apakah ada WNI yang menjadi korban akibat gempa tersebut."Kami sedang melakukan pengecekan apakah ada masyarakat Indonesia yang terkena dampak gempa di pantai timur," ujar Duber Ri untuk AS, Dino Patti Djalal."Alhamdulillah gedung KBRI Washington DC sementara ini dalam keadaan baik dan semua staf juga selamat," jelasnya.(Surabaya Post)