Thursday, 25 August 2011

Thursday, August 25, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ibadah Pentahbisan Gereja Kerapatan Pentakosta (GKP) Jemaat Timika. TIMIKA (PAPUA) — Pentahbisan Gereja Kerapatan Pentakosta (GKP) yang terletak di jalan Sam Ratulangi, Kampung Inauga, Distrik Mimika Baru, Timika, Rabu (24/08/2011) diawali dengan ibadah syukur . Sebelum ibadah belangsung didahului dengan acara pengguntingan pita oleh Bupati Mimika, Klemen Tinal, SE,MM dan penekanan sirene oleh Ibu Stefra Sodora Dupuy, SE sebagai tanda peresmian penggunaan gedung gereja oleh Jemaat GKP Timika.

Sekitar pukul pukul 11.00 wit acara dibuka dengan doa singkat oleh salah satu jemaat gereja, yang kemudian dilanjutkan dengan pengguntingan pita dan penekanan sirene. Saat menggunting pita dan menekan sirene Bupati Klemen dan Ibu Stefra Sodora Dupuy didampingi oleh Gembala Sidang GKP Timika, Pdt Samuel Datulalong, STh, Ketua Badan Pertimbangan Rohani GKP Pusat, Pdt Raden Sukarsono dan sejumlah tokoh-tokoh Toraja.
Ibadah syukur mengambil pembacaan Alkitab dari 2 Tawarik yang menceritakan tentang bait Allah yang kudus, untuk itu perlu dipelihara, dijaga dan dirawat sebagai tempat bagi semua umat untuk beribadah.

Usai ibadah dilanjutkan dengan laporan Panitia yang disampaikan Petrus Pali, ST.MT bahwa pentahbisan gereja GKP disi dengan sejumlah kegiatan beberapa diantaranya puncak perayaan pentahbisan dan KKR bersama.

Kegatan-kegiatan ini panitia mendapat dana dari sumbangan jemaat, bantuan dari donator dan beberapa pihak lainnya. Puji syukur berkat dukungan semua pihak gereja GKP hari ini (kemarin-red) bisa ditahbiskan dan diresmikan oleh Bupati Mimika dan para Hamba Tuhan.

Sedangkan Mewakili Panitia Pembangunan, Samuel Sampa mengatakan Gereja GKP Timika telah dibangun sejak beberapa tahun silam. Lokasi gereja dengan luas lahan sebesar 2600 meter persegi, dengan luas bangunan 850 meter persegi, yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 8,5 miliar.

Dana diperoleh dari sumbangan dan uran jemaat, bantuan Bupati Mimika, dan bantuan dari donator lainnya. “ Atas nama seluruh Jemaat KGP Timika dan juga panitia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Mimika, para donator yang telah menyumbangkan dana bagi pembangunan gereja GKP ini.

Gereja ini berdiri megah, indah, cantik berkat dukungan dari semua pihak. Kami tidak bisa membalas budi baik bapak ibu, kami mendoakan agar Tuhan selalu melimpahkan berkat bagi anak-anak Tuhan yang pernah menyumbang bagi pembangunan Bait Allah ini,” terang Samuel Sampa.

Sementara Ketua Badan Pertimbangan Rohani GKP Pusat, Pdt Raden Sukarsono dalam sambutannya mengatakan bahwa GKP adalah sebuah organisasi gereja yang ada secara nasional dan telah melayani disejumlah daerah di Indonesia termasuk di Papua. Gereja GKP telah berkiprah secara nasional melalui hamba-hamba Tuhan yang bekerja sebagai PNS, anggota TNI/Polri, pengusaha. “ Tidak asing lagi GKP menjadi mitra terdekat pemerintah dalam menyukseskan pembangunan di Indonesia terlebih di Kabupaten Mimika”.

Pdt Sukarsono juga memngucapkan terima kasih kepada Pemda Mimika, Bupati Mimika para kepada SKPD, pengusaha, donatur yang telah membantu serta menyumbang bagi kelancaran pembangunan Gereja GKP di tanah Mimika. “ Saya dengar batuan cukup banyak dari Pemda dan Pak Bupati, atas nama GKP pusat dan keluarga mengucapkan terima kasih atas perhatian Pak Bupati, kami mendoakan agar setiap usaha dan rencana kedepan senantiasa di berkati Tuhan,” terang Ptd Sukarsono.

Sedangkan Bupati Mimika, Klemen Tinal, SE.MM dalam sambutanya mengatakan tugas dan fungsi pemerintah salah satunya untuk pembangunan rohani, mental dan spiritual.

Pembangunan rohani, mental dan spiritual ini boleh terjadi bila sarana seperti gerej harus ada agar umat dapat beribadah dengan baik, mendengar Firman Tuhan secara rutin sehingga bisa sadar akan kehidupannya.

Timika sejak tahun 2001-2004 konflik terjadi cukup luar biasa, perang suku, angka kriminal tinggi, kasus moral juga ikut tinggi, disaat itu pemda terus membantu organisasi gereja untuk membangun gedung gereja yang baik, membuat terang kota Timika yang dulunya gelap gulita. Secara perlahan masyarakat mulai berpikir untuk berubah bahwa tidak zamanya lagi untuk perang suku, saatnya masyarakat menikmati pembangunan.

Satu kata kunci, menurut Klemen pembangunan sukses harus ada gereja, kalau tidak ada gereja berarti pembangunan tidak sukses. Artinya, pemda harus bangun lebih dahulu iman, moralitas, kepribadian umat baru disusul dengan pembangunan fasilitas pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan ekonomi rakyat.

Komitmen Pemda, kata Klemen tidak untuk membangun semua gereja dari Potowayburu hingga ke Jila yang salah satunya Gereja GKP Timika.

Karena secara pribadi tidak melihat gerejanya tapi melihat Kristus sebagai kepala gereja. Dimana gereja berdiri disitulah Kristus sebagai Kepalanya. Kembangkan pembinaan iman mulai dari anak-anak , remaja, dewasa hingga pada manula. Ibadah dan KKR harus dilaksanakan terus menerus secara rutin dengan melibatkan semua denominasi gereja di Kabupaten Mimika. (Bintang Papua)