Pimpinan yang hadir saat sinode keuskupan (ucanews.com) |
Sinode yang berlangsung 2-8 Agustus uitu dihadiri oleh 160 imam dan wakil-wakil dari semua 14 paroki di keuskupan itu.
Menurut Mgr Hilarius, rekomendasi itu menghasilkan strategi visi, misi dan rencana aksi.
Untuk visinya, keuskupan itu memilih umat Allah yang diinspirasi oleh Tri Tunggal Maha Kudus menjadi pelindung Gereja.
“Sebuah Gereja partisipatoris terdiri dari tiga unsur, yakni berpusat pada Kristus, membangun persekutuan, dan mengembangkan misi Kristus,” kata Uskup Hilarius.
Tiga unsur penting itu untuk diterapkan melalui Komunitas Basis Gereja (KBG), dimana umat Katolik bisa hidup bersama dalam kominitas-komunitas kecil, tambahnya.
Sinode itu juga menghasilkan sedikitnya 16 misi. Diantaranya adalah perhatian serius terhadap permasalahan ekologi dengan membentuk sebuah komisi lingkungan hidup.
“Masalah lingkungan adalah penting karena keuskupan ini mencakup propinsi Bangka-Belitung dan propinsi Kepulauan Riau, yang memiliki ribuan pulau yang indah,” tambahnya.
Ia mengatakan tambang timah di propinsi Bangka-Belitung dan tambang bauksit di Kepulauan Riau telah berdampak yang luar biasa terhadap lingkungan.
Sebuah misi lain mencakup manajemen keuangan Gereja.
“Hal ini juga yang akan menjadi perhatian saya. Di banyak tempat di keuskupan ini, ada masalah dengan pengelolaan keuangan termasuk barang inventaris dan korupsi,” katanya. (Cathnews Indonesia)