Saturday 13 August 2011

Saturday, August 13, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mgr Johannes Pujasumarta Ajak Umat Keuskupan Semarang Cinta Tanah Air.
SEMARANG (JATENG) - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-66, Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Pujasumarta mengajak umatnya menjadi umat Katolik yang banyak melakukan kebajikan.

“Sebagai bangsa merdeka, umat Katolik KAS perlu menjadi umat Katolik ‘bajik’ sebagai perwujudan cinta akan tanah air, untuk menjadikan bangsa Indonesia dihargai, dan berarti,” kata Uskup Agung Pujasurmata dalam Surat Gembala menyambut Hari Kermedekaan RI ke-66, yang dikeluarkan 10 Agustus.

“Umat Katolik ‘bajik’ akan selalu menghadirkan Kerajaan Allah dalam segala situasi, dan menjadi pelaku perubahan untuk menuju kebajikan. Perubahan menuju kebajikan adalah suatu bentuk kesadaran dan kepedulian akan tanda-tanda perubahan zaman dalam terang Injil, seperti yang diamanatkan dalam Ajaran Sosial Gereja,” kata Uskup Agung itu.

Sebagai orang beriman, kata prelatus itu, umat menyadari betul bahwa peristiwa proklamasi kemerdekaan, bukanlah sekedar peristiwa sejarah bangsa, tetapi peristiwa sejarah keselamatan, karena dalam peristiwa tersebut Allah menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan yang Mahaesa, pemersatu, dan pembebas yang mengantar bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

Sekjen Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) itu mengatakan sepanjang kurun waktu 66 tahun, hanya cinta akan tanah airlah yang membuat bangsa ini mampu tegak berdiri menyongsong kehidupan yang lebih baik.

“Umat Katolik Keuskupan Agung Semarang adalah bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia yang majemuk, dalam budaya dan suku bangsa, dengan beragam agama dan kepercayaan yang dianut,” tambahnya.

Menurutnya, tidak selamanya hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dipahami sebagai proses dinamis yang membutuhkan sikap saling mengasihi dan menghormati. Sebaliknya, berbagai gejolak dinamika dalam masyarakat dalam beberapa tahun terakhir ini membuat kita merenungkan lebih dalam, peran dan kontribusi umat Katolik.

Solidaritas juga perlu dilakukan dan hal itu telah dinyatakan dalam Arah Dasar KAS 2011-2015. “Kita umat Allah KAS adalah persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus Kristus, yang dalam bimbingan Roh Kudus, berupaya menghadirkan Kerajaan Allah sehingga semakin signifikan dan relevan bagi warganya dan masyarakat,” tambahnya. (Cathnews Indonesia)