Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh agama, ketua yayasan Institut Seni Budaya Sulut Benny Mamoto, Wakil Kerua BPMS GMIM H Sumakul, Rektor Unsrit Tomohon, Ketua Pria Kaum Bapa, Kapolres Minut.
Dialog dilaksanakan untuk menyatukan presepsi membangun keutuhan antar umat beragama dan menjaga serta melestarikan budaya di daerah ini.
Untuk itu masyarakat dituntut untuk menjaga kerukunan yang terbina selama ini dan terhadap berbagai ancaman yang dapat mengganggu indahnya kebersamaan yang tercipta selama ini.
Dialog tersebut dibuka oleh bupati Minut Sompie Singal, dalam sambutannya mengatakan forum dialog ini sangatlah penting dan strategis dalam menyikapi isu dan problematika guna dicarikan solusi secara bersama-sama, melalui penyampaian pemikiran. "Gagasan tentang berbagai hal, guna merumuskan kegiatan strategis yang memerlukan penanganan secara bersama terutama menyangkut antar umat beragama dan memajukan budaya daerah dalam rangka meciptakan iklim yang kondusif guna menunjang visi Minahasa Utara menjadi daerah tujuan wisata 2015," ujarnya.
Ia juga mengaharapkan agar melalui forum dialog lintas agama dan budaya ini dapat diperoleh rumusan-rumusan serta kebijakan yang sangat bermanfaat bagi kemajuan daerah dan menyejahterakan kehidupan seluruh masyarakat Minut.
"Mari kita semua umat beragama agar dapat bersatu hati, saling mendoakan, membantu dalam ketulusan, saling menghormati dan menghargai perbedaan," ucapnya. (Tribunmanado)
