Wednesday 3 August 2011

Wednesday, August 03, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Setara Institute : Pembakaran Tiga Gereja di Kuantan Singingi, Ganggu Stabilitas Sosial.
JAKARTA – Masyarakat perlu segera mendapat penjelasan soal penyebab dan pelaku pembakaran tiga gedung gereja di Kabupaten Kuantan Sengenge, Riau.

Peneliti Setara Institut Ismail Hasani menyatakan langkah ini perlu dilakukan lembaga terkait mengingat isu keagamaan kerap dipolitisir untuk kepentingan tertentu. Kondisi ini dikhawatirkan mengganggu stabilitas sosial.

"Dari pemantauan kita, selalu, pasca-otonomi daerah diberlakukan kreativitas yang miskin dari politisi kita selalu mencari isu-isu yang mudah memupuk perhatian publik. Selain alat kapitalnya menebarkan kebencian terhadap kelompok agama sehingga orang tersulut. Kemudian ketika ia hadir di tengah-tengahnya akan dianggap orang yang berpihak pada kelompok mayoritas." ujarnya.

Lima Belas Saksi, Dua Tersangka

Kepolisian Riau memeriksa lima belas orang saksi terkait kasus pembakaran dua gereja di Logas Tanah Darat, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.

Juru bicara Kepolisian Riau, Syarif Pandiangan mengatakan, ke-lima belas saksi tersebut adalah jemaat gereja dan warga sekitar tempat kejadian pembakaran. Kata Syarif, sampai kini polisi belum menemukan motif pembakaran tersebut dan dalam penyelidikan. "Saksi-saksi baru menyatakan hanya kebakaran itu saja dibakar kurang lebih oleh 100 orang berpakaian kopiah dan pakai sarung" ujarnya

Juru bicara Kepolisian Riau, Syarif Pandiangan menambahkan, saat ini kepolisian Riau memperketat penjagaan di setiap tempat ibadah yang tak jauh dari tempat kejadian untuk mengantisipasi agar tidak terjadi pembakaran gereja lagi.

Saat ini Kepolisian Riau saat hanya mampu menangkap 2 orang tersangka dari ratusan tersangka pembakar tiga gereja yang masih berkeliaran bebas.

Sebelumnya, tiga gereja yang berada di Kabupaten Kuantan Sengenge Riau dibakar oleh massa pada dua hari lalu (01-02/08/2011). Ratusan orang yang menggunakan sepeda motor melempari batu ke gereja tersebut lalu menyiram bensin dan membakarnya.

Ketika peristiwa terjadi, sejumlah jemaat masih ada di dalam gereja. Mereka tengah menuntaskan proses pengecetan gereja tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.(KBR68H/Tim PPGI)