Monday 1 August 2011

Monday, August 01, 2011
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Umat Kristen di Indonesia Hormati Umat Muslim Yang Menjalankan Ibadah Puasa.
JAKARTA - Bentuk toleransi umat beragama yang dilakukan umat Kristen di Indonesia untuk menghormati umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah puasa selama sebulan tidak hanya sekedar slogan yang diucapkan di tempat umum atau di forum diskusi, namun juga di anjurkan oleh gereja disela-sela peribadatan maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Di Bengkulu, Pengurus Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Bengkulu mengimbau seluruh jemaat menghormati bulan Ramadhan dan berperan menciptakan suasana kondusif di lingkungan masing-masing."Imbauan ini secara khusus kami sampaikan kepada seluruh jemaat GKPS yang melakukan ibadah pada hari ini, agar menghormati pelaksanaan ibadah puasa umat muslim," kata Penatua GKPS Sintua Edy Purba di Bengkulu saat Ibadah Minggu (31/07/2011).

Ia mengatakan seluruh jemaat GKPS diimbau agar menciptakan suasana kondusif sehingga umat muslim bisa menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh dengan baik.

Selain di Bengkulu, warga Manado di Sulawesi Utara juga menganjurkan adanya penhargaan kepada umat Islam. Dikatakan oleh Penatua Prof Dr Paula Lumentut Runtuwene saat menjadi khadim di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10 Jemaat Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) Musafir Cempaka Bailang. "Marilah kita semua menghormati saudara-saudara umat muslim yang akan segera masuk pada bulan suci ramadhan, mari torang baku baku bae selalu samua warga kota Manado," ujarnya, pada Minggu

Diperkuat oleh Walikota Manado, Vicky Lumentut yang mengajak agar seluruh warga menjaga suasana keamanan, supaya sukacita dan nyaman Manado ini dapat tetap dipelihara terus. Terlebih saat ini umat Islam akan memasuki bulan Ramadan, jadi kita harus menjaga toleransi dengan baik.

Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, Bogor yang selama setengah tahun telah beribadah di trotoar jalan melallui Ketua Majelisnya, Pendeta Ujang Tanusaputra mengatakan, pihaknya menganjurkan untuk menghormati bulan Ramadhan diantaranya adalah tidak makan dan minum di area yang menjadi tempat peribadatan selama bulan Ramadhan. “Peribatan kita akan berjalan seperti biasa, karena ibadah kita tidak ada kaitannya dengan hal-hal yang mengganggu.

"Paling kita menganjurkan untuk tidak makan dan minum, mungkin hal-hal kecil sekalipun seperti makan permen di area umum ini, supaya tidak mengganggu kenyamanan orang yang sedang melaksanakan ibadah puasa. Menjelang Ramadhan ini, kami sebagai warga GKI Yasmin, tentu saja mengucapkan selamat beribadah kepada saudara-saudara khususnya tetangga-tetangga yang ada di sekitar,” ujar Pendeta Ujang Tanusaputra.

Pendeta menambahkan, GKI Yasmin sedang berusaha keras agar persoalan GKI Yasmin cepat selesai. ”Kami sedang berusaha terus untuk mengupayakan kerjasama dengan semua pihak, baik di masyarakat sekitar maupun juga di jaringan yang ada di Indonesia, bahkan di luar negeri untuk mengusahakan persoalan GKI taman Yasmin ini segera selesai," terangnya.

Menurutnya, persoalan GKI Taman Yasmin tersebut bukan persoalan agama, jadi tidak ada konflik antar umat beragama. “Masalah GKI Yasmin itu bukan juga persoalan antar jemaah dengan warga di sekitar bukan, tetapi adalah murni masalah hukum, masalah politis. Sehingga kita sebagai masyarakat tetap bersabar, menempuh jalur-jalur yang ada, tanpa anarkis, selalu kita berusaha, saya menyemangati jemaat itu untuk tetap hadir, tetap setia, tetapi juga dengan catatan kita tidak boleh anarkis, tidak boleh terpancing oleh provokasi apapun. Sekalipun terus menerus hal itu disampaikan,” pungkas Ujang.(Antara/Tribun/BogorPlus/Tim PPGI)