Monday 12 September 2011

Monday, September 12, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca 61 Anggota Jemaat Paroki St. Petrus, Pike Siepkossy Terima Sakramen Krisma.
WAMENA (PAPUA) - Penerimaan Sakramen Krisma dari 18 (Delapan Belas) kring 6 (Enam) Kombas dari 3 Wilayah Stasi Paroki Bunda Maria Pike yang dilaksanakan distasi Analegak sesuai dengan jadwal Dekenat Jayawijaya, dilakukan oleh Uskup Jayapura Mgr Leo Laba Ladjar,OFM di Gereja Paroki St. Petrus, Pikhe Distrik Siepkossy, Jayawijaya, pada Sabtu (03/09/2011).

Ribuan umat Paroki St Petrus, Pikhe tampak antusias menyambut kedatangan Uskup Leo Laba Ladjar OFM. yang akan memberikan sakramen krisma kepada 61 orang Jemaat diGereja St. Petrus Siepkossy. Pemeberian sakramen krisma tersebut adalah suatu bukti, dimana umat semakin dewasa dalam kehidupannya dengan meninggalkan perbuatan yang kurang baik serta hal-hal yang dilarang Gereja Katolik.

Hal itu sebagaimana dikatakan Uskup Leo kepada Wartawan, bahwa sakramen krisma atau perkawinan tersebut dimaksudkan untuk lebih dewasa dan mandiri.

Sehingga bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan sebagai satu ikatan yang suci sebagai umat katholik agar tidak keluar dari aturan-aturan Gereja dalam kehidupan sebagai orang percaya. “Tanda upacara inisiasi sebagai tanda kedewasaan mandiri untuk hidup sendiri,” katanya.

Sakramen krisma tersebut, menurutnya juga disebut sakramen inisiasi, dimana perubahan diri dari masa anak-anak kepada kedewasaan diri.

Untuk itu Uskup Leo mengaharapkan bahwa dengan diberikannya sakramen krisma umat lebih dewasa, taat pada aturan Gereja, lebih giat beribadah serta hidup dalam kekudusan.

Disinggung mengenai stasi Analagak yang ingin jadi Paroki, dikatakan bahwa Stasi Analagak secara Rohani dan organisasi sudah layak untuk jadi Paroki. “Namun butuh persiapan yang baik terutama menyangkut pelayan atau Imam Pater. Khususnya dari Jemaat Analagak itu sendiri,” tandasnya.

Sehingga, Uskup berharap kepada Jemaat supaya dapat mempersiapkan putra terbaik dari wilayah siep kossy untuk di didik bersekolah menjadi Iman atau Pater.

Sementara itu ketua Panitia perayaan krisma, Paskalis Pabika,SP, mengatakan bahwa pemberian sakramen krisma tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu, yang jumlahnya 46 orang.

“Memang sebenarnya ada 100 orang yang akan ikut namun terbentur dengan waktu, sehingga cuman 61 orang saja yang ikut,” ungkapnya.(Bintang Papua)