Sunday, 25 September 2011

Sunday, September 25, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Bethel Apostolik dan Profetik (GBAP), Gereja Katolik dan Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) di Pamekasan Ibadah Tertutup.
PAMEKASAN (JATIM) – Pasca meledaknya bom bunuh diri Gereja Bethel Injil Sepuluh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah, membuat pengurus tiga gereja besar di Kota Pamekasan, Madura, mengantisipasi ancaman yang sama dengan mengadakan ibadah dengan menutup rapat pintu gerbangnya. Sedang Polisi disiagakan saat ibadah Minggu pukul 17.00 WIB.

Pantauan pukul 14.00 Minggu (25/09/2011) menunjukkan, meski situasi arus lalu lintas di depan ke-3 gereja dalam kondisi sepi, namun pintu gereja dikunci dari dalam. Tidak tampak ada kegiatan. Termasuk tukang sapu yang biasa ikut membantu kebersihan gereja. Halaman ke-3 gereja itu tampak lengang.

Ketiga gereja besar di kota Pamekasan itu adalah, Gereja Bethel Apostolik dan Profetik (GBAP) Jemaat Bunga Bakung” di Jalan Trunojoyo, Paroki Maria Ratu Para Rasul” di Jalan Jokotole 1 dan Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Jemaat Mahkota Hayat di Jalan Jokotole 85.

Sejauh ini sulit menghubungi pengurus gereja. Rumah tinggal pendeta yang berada dalam satu halaman dengan GPIB Jemaat Mahkota Hayat, tampak tertutup rapat. Kaca depan dan samping rumah terhalang kain gorden warna pekat.

Kapolres Pamekasan, AKBP Anjar Gunadi, mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pengurus gereja untuk melaksanakan pengamanan maksimal 24 jam.

“Jika diperlukan, saya akan meminta personel Brimob Kompi Madura ikut membantu pengamanan,” ujar Anjar Gunadi. (Detik)