Monday, 12 September 2011

Monday, September 12, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gubernur Bali Minta Umat Katolik Kembangkan Sikap Inklusif, Jauhi Perilaku Ekslusif.
DENPASAR (BALI) - Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika mengatakan, konflik yang terjadi akhir-akhir ini di sejumlah daerah termasuk Bali, disinyalir lantaran berkembangnya perilaku eksklusif yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat.

"Modernisasi membawa nilai baru kondisi sosial, budaya dan keagamaan kita. Ada penilaian sendiri terhadap hal itu yang berdampak pada perubahan prilaku, yang dapat menimbulkan gangguan kebersamaan. Salah satunya lantaran prilaku eksklusif," katanya di Denpasar, Senin malam.

Dikatakan saat memberi sambutan pada peresmian Gereja Katolik Yesus Gembala Yang Baik di Denpasar, ia mengatakan, adanya prilaku eksklusifitas itu yang menyebabkan konflik baik antar budaya maupun agama tetap subur di Indonesia.

Tidak hanya terjadi di Bali, kata dia, konflik di daerah lain dan terkini seperti di Ambon juga disinyalir lantaran perilaku eksklusif dan tertutup pada agama lain yang kian mengakar di masyarakat.

"Untuk itu, saya mengajak agar kita semua menjauhkan diri dari sikap ini. Mari kita kembangkan sikap inklusifitas dengan tetap menyaringnya," ujarnya mengajak umat Katolik khususnya di Bali agar dapat terbuka dan saling berdialog dengan umat beragama lainnya khususnya umat Hindu.

Sementara Ketua Dewan Pastoral Paroki St Yoseph Denpasar Marcel Djemalit mendukung pernyataan gubernur dengan menyatakan, cikal bakal pendirian gereja ini berawal dari kebutuhan akan sebuah tempat ibadah memadai baik untuk pelayanan keagamaan, juga sebagai tempat pengembangan toleransi agama.

"Keberadaan gereja ini adalah untuk pelayanan umat untuk melakukan doa kehadapan Tuhan Yesus," katanya. (Antara)