Friday 23 September 2011

Friday, September 23, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ketua Klasis Gereja Protestan Indonesia (GPI) Papua di Mimika Minta Warga Maluku Tidak Terprovokasi Ricuh Ambon.
TIMIKA (PAPUA) - Tokoh agama yang juga Ketua Klasis Gereja Protestan Indonesia (GPI) Papua di Mimika, Pdt FC Hukubun meminta warga Maluku yang ada di wilayah itu tidak terprovokasi dengan kasus konflik antarwarga di Ambon pada Minggu (11/09/2011).

Berbicara kepada ANTARA di Timika, Rabu (14/09/2011), Pdt Hukubun mengatakan belajar dari peristiwa konflik di Ambon, warga Maluku diharapkan dapat mengeratkan lagi tali persaudaraan dan silahturahmi dalam semangat "pela gandong" sebagai warisan mulia dari para leluhur.

"Warga Maluku di Mimika harus menjadi berkat dan menjadi pelopor keteladanan hidup di tengah masyarakat Mimika yang sangat heterogen," kata Pdt Hukubun.

Ia mengatakan, komunitas warga Maluku di Mimika sangat banyak dan sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.

"Leluhur kita yang bawa pendidikan, menyebarkan agama baik Nasarani maupun Islam di wilayah Papua khususnya di Mimika. Jadi, warga Maluku harus dapat menunjukkan kebaikan-kebaikan kepada sesama dengan membangun rasa persaudaraan, tanpa membeda-bedakan suku, agama, rasa dan golongan," ujarnya.

Pdt Hukubun mengaku sangat prihatin dengan situasi yang terjadi di Ambon hari Minggu lalu dan berharap serta berdoa agar upaya perdamaian yang digagas pemerintah daerah setempat dan seluruh komponen lainnya bisa langgeng, arif dan bijaksana.

Harapan serupa dikemukakan para tokoh pemuda Maluku di Mimika. Dalam seruan bersama yang dibacakan Rusli Wahab, para pemuda Maluku di Mimika mengimbau warga Maluku agar tidak terprovokasi dan menahan diri dari berbagai isu yang ingin mengadu domba masyarakat Maluku.

Para pemuda Maluku di Mimika juga menyatakan mendukung penuh sikap Muspida Provinsi Maluku dan semua pihak untuk mempercepat proses perdamaian antarkelompok warga yang bertikai di wilayah itu.

Dalam mengupayakan terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif di Ambon, para pemuda Maluku di Mimika berharap agar aparat keamanan bertindak profesional, persuasif dengan mengedepankan penghormatan terhadap HAM.

Khusus untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Mimika, para pemuda Maluku meminta aparat keamanan agar bertindak tegas terhadap pelaku kriminalitas dengan tidak memandang asal muasal suku dan agamanya karena perbuatan tersebut merupakan perbuatan oknum.

Hadir saat membacakan pernyataan sikap dan seruan bersama pemuda Maluku di Mimika itu antara lain Saleh Alhamid, Rusli Wahab, Wellem, Syamsudin Labok, Alwi Renhoran, Benny Renyaan dan lainnya yang mewakili para pemuda dari Maluku Utara, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, dan Kepulauan Aru. (Antara)