Sunday, 25 September 2011

Sunday, September 25, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ketua Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan Pengurus Diteror SMS Fitnah Saat Sidang Sinode.
KUPANG (NTT) - Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Dr. Eben Nuban Timo, dan sejumlah pengurus sinode, diteror melalui short message service (SMS) berisikan fitnahan yang sangat keji. Penulis dan sumber SMS tak bertanggung jawab itu sedang dilacak aparat kepolisian.

Segera saja Pdt. Eben menyampaikan tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab itu kepada peserta Sidang Sinode GMIT XXXIII tahun 2011 di Aula Pertemuan Jemaat Elim Naibonat, Kamis (22/09/2011), usai menetapkan tata tertib (tatib) sidang.

"Saya mendapatkan SMS. Penuh fitnah, sangat keji. Memfitnah dan membunuh karakter. Oleh karena itu, bapak ibu yang sudah mendapat SMS itu, silakan baca. Saya sudah kordinasikan dan meminta polisi melacak siapa yang mengirimkan SMS itu. Itu saja yang saya beritahukan," kata Pdt. Eben dari mimbar pemimpin sidang.

Ditemui wartawan saat istirahat siang, kemarin, Pdt. Eben mengaku menerima SMS itu Kamis (22/9/2011) pagi, sekitar pukul 08.30 wita. Pendeta Eben mengatakan, jika pengirim SMS itu sudah ditemukan, dirinya mau berbicara dengan orang itu, apa maksudnya dia mengirimkan SMS seperti itu. "Dia jangan fitnah oranglah. Kalau ada yang dia pikir, bicara langsung dengan kita," kata Pdt. Eben.

Ditanya apakah SMS itu terkait pelaksanaan Sidang Sinode GMIT saat ini, terutama suksesi pemilihan pengurus, Pdt Eben menduga ada kaitannya. "Ada kaitannya. Dia menyerang pribadi dan juga banyak orang yang dia serang. Dia tujukan kepada saya dan sejumlah pengurus sinode," kata Pdt. Eben yang enggan memperlihatkan isi SMS itu.

Pdt. Eben menyebut SMS itu berisikan kata-kata fitnahan yang dapat membunuh karakter sejumlah pihak, termasuk dirinya. Meski demikan, Pdt Eben mengatakan, dirinya tidak terpengaruh dengan SMS itu. Karena apa yang disampaikan orang itu lewat SMS adalah fitnahan dan itu tidak benar.

"Saya sudah berkali-kali mendapat SMS teror seperti ini. Jadi, sudah biasa. Semoga polisi bisa mengungkap pelakunya," harap Pdt. Eben.

Sejumlah peserta sidang pun mengutuk keras tindakan pelaku SMS berisi finahan itu. Mereka berharap pengurus sinode dan peserta sidang lainnya tidak terprovokasi dengan SMS yang dilakukan orang tak bertanggung jawab itu. (Pos Kupang)