Wednesday 7 September 2011

Wednesday, September 07, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Paus Benediktus XVI Dorong Umat Katolik dan Orthodox Bekerja Sama. VATIKAN - Pertumbuhan iman dan persatuan jemaat pada negara-negara Kristen tradisional yang dinilai lamban secara progresivitas, membuat otoritas tertinggi Katolik, Vatikan menyerukan untuk mengadakan re-evangelisasi (penginjilan ulang) terhadap daerah tersebut.

Dirilis Catholic News Agency, Paus Benediktus XVI mendorong umat Katolik dan Ortodoks untuk bekerja sama mewujudkan misi mulia tersebut. "Untuk mewartakan Injil di dunia modern, kita membutuhkan para pewarta Injil yang dijiwai oleh semangat kerasulan yang dimiliki Paulus," kata Paus dalam sebuah surat yang menandai penutupan Simposium Antar-Kristen ke-12.

Simposium tersebut dilaksanakan selama empat hari di kota Tesalonika, Yunani dimana sejumlah sarjana Katolik dan Ortodoks berkumpul untuk membahas topik "Kesaksian Gereja di Dunia Modern." Menurut Paus, tema simposium kali ini sangatlah tepat dan menjadi pusat dari keprihatinan dan doanya bagi suatu bentuk "penginjilan baru" terhadap negara-negara Kristen tradisional yang mengalami kemerosotan nilai-nilai Kristianinya.

Paus mengatakan bahwa meskipun gereja tidak pernah berhenti untuk mewartakan kabar keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, tetapi wilayah-wilayah yang membutuhkan re-evangelisasi tersebut saat ini tengah mengalami dampak dari sekularisasi yang dapat mengurani aspek yang paling hakiki dari manusia.

"Masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah tersebut tampaknya memberikan respon yang bertentangan dengan Injil Kristen. Di satu sisi ada ketidaktertarikan yang luas, bahkan kekurangpekaan terhadap hal-hal yang bersifat transenden dan di sisi lain tampaknya ada kerinduan yang mendalam kepada Tuhan yang tetap tinggal di dalam hati banyak orang, Tuhan menyatakan diriNya dalam berbagai cara."

Dari seruan ini terlihat bahwa Paus berusaha mempersatukan Gereja Katolik dan Ortodoks untuk menciptakan iklim kasih persaudaraan dan melihat bahwa hubungan yang saling menguntungkan dari tradisi serta persahabatan sejati yang sudah ada merupakan suatu bentuk kontribusi bagi persatuan Kristen. (Catholic News Agency/ Jawaban)