Sunday 25 September 2011

Sunday, September 25, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pdt. Dr. John Chr Ruhulessin : Gereja Jangan jadi Pemadam Kebakaran.
KUPANG (NTT) - Gereja jangan jadi pemadam kebakaran, yang hadir ketika diminta oleh pemerintah untuk bisa meredam konflik yang terjadi di berbagai tempat.

Sebaliknya, gereja harus menjadi pembawa damai yang telah hadir di masyarakat jauh sebelum terjadi konflik atau masalah sosial lainnya seperti kemiskinan, kelaparan dan lainnya.

Demikian Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku, Pdt. Dr. John Chr Ruhulessin, M.Si, dalam ceramahnya pada hari pertama Sidang ke 32 Sinode GMIT, Rabu (20/09/2011).

Acara yang diikuti ratusan pendeta dan masyarakat Kabupaten Kupang ini berlangsung di Jemaat GMIT Elim Naibonat.
Dalam kesempatan itu, Pdt John menggugah kembali peristiwa konflik Ambon tanggal 11 September 2011 lalu antar kaum muslim dan nasrani.

"Kalau konflik itu by disign, itu bisa saja terjadi tapi yang mau saya katakan kepada seluruh peserta, pelayan yang hadir saat ini bahwa, mereka lupa bahwa ketahanan masyarakat sudah kuat. Mereka salah perhitungan, sehingga konflik hanya berlangsung di radius itu saja, tidak di seluruh Ambon," kata Pdt John.

Menurut Pdt John, ketahanan suatu wilayah atau daerah bisa diwujudkan jika masyarakat mau memperkuat gerejanya sebagai wadah untuk membawa damai sukacita kepada masyarakat dan daerah.

"Semua pihak harus bisa meletakkan perspektif gereja dalam mewujudkan perdamaian itu secara tepat dan benar. Tidak hanya bagaimana gerja bisa membangun interaksi tapi bagaimana syalom Allah itu bisa diwujudkan dalam perspektif yang lebih luas," kata John. (pos Kupang)