Monday 19 September 2011

Monday, September 19, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Perayaan HUT Reformasi Gereja ke 496 di Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemaat Tambolaka.
TAMBOLAKA (NTT) - Reformasi gereja harus bisa memperkokoh kesatuan dan persatuan jemaat gereja dan semua warga untuk membangun Sumba Barat Daya (SBD). Membangun SBD adalah tugas dan tanggung jawab semua elemen masyarakat, bukan cuma tugas pemerintah.

Demikian benang merah pemikiran yang ditarik dari kotbah Vikaris Helena Ina Mila Ate, S.Th, sambutan Ketua Badan Pengurus Majelis Jemaat (BPMJ) Tambolaka, Pendeta Yanggu Ana Kudu, S.Th, Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete dan Ketua Panitia, Umbu Praing, pada acara pembukaan perayaan HUT Reformasi Gereja yang diselenggarakan Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemaat Tambolaka.

Kegiatan yang berlangsung Minggu (18/09/2011) petang di halaman Gereja Jemaat Tambolaka, itu dihadiri oleh Bupati Sumba Barat Daya dan puluhan jemaat gereja setempat.

Seperti diberitakan Pos Kupang, dalam kegiatan itu juga digelar berbagai lomba untuk perayaan ini. Di antaranya pertandingan bola voli, tenis meja, fashion show, pop singer, duet, dansa. Ketua panitia, Umbu Praing, mengatakan, acara akan berlangsung hingga tanggal 30 September mendatang.

Vikaris Helena Ina Mila Ate, S.Th dalam kotbahnya mengatakan dalam even perayaan HUT Reformasi ini begitu banyak orang terlibat dan melibatkan diri. Keterlibataan banyak orang itu bukti bahwa jemaat mau bersatu dan menjalin persekutuan sehingga tidak mudah digoyakan oleh kuasa gelap dan kejahatan.

"Tetapi serangkaian kegiatan ini bukan bertujuan untuk meraih kemenangan atau prestasi diri yang justru menghancurkan kebersamaan, tetapi sebaliknya untuk memperkokoh kesatuan dan persatuan di antara kita sehingga. Dan itu mengandaikan adanya kasih," kata Vikaris Helena.

Ketua Badan Pengurus Majelis Jemaat (BPMJ) Tambolaka, Pendeta Yanggu Ana Kudu, S.Th, menantang para peserta lomba untuk menggunakan even ini mengembangkan diri dan bakat sehingga bisa memainkan peran dan tugas membangun gereja dan masyarakat. Yanggu juga bangga karena pemerintah memberi kesempatan yang luas bagi jemaat GKS Tambolaka untuk berkembang dan ikut membangun SBD.

Menurut Ketua Panitia HUT Reformasi, Umbu Praing, perayaan HUT Reformasi yang digelar GKS Jemaat Tambolaka ini merupakan yang ketiga kalinya sejak Jemaat Tambolaka berdiri sendiri tahun 2007 lalu.

Sedangkan HUT Reformasi Gereja tahun ini merupakan yang ke-496, pada acara pembukaan perayaan HUT Reformasi Gereja yang diselenggarakan GKS

Jangan Takut Membangun

Pada sambutannya Bupati Kornelius Kodi Mete mengingatkan pentingnya kesatuan dan persatuan masyarakat untuk membangun Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). Warga jangan takut untuk membangun wilayah itu sesuai dengan tanggungjawab dan profesinya masing-masing.

"Walau yang dilakukan gereja jelas punya tujuan baik, yakni ikut bertanggung jawab untuk membangun Sumba Barat Daya tanpa ada rasa ketakutan. Dan semua orang yang datang ke sini juga merasa aman dan tenang. Kalau pun mereka pergi dari sini, mereka pergi bukan karena ada ketakutan," kata Kodi Mete.

Sebelumnya Kodi Mete menyinggung konflik yang pecah di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berhasil diredam karena kemauan baik Pemda Sumbawa dan Pemda SBD.

"Kepada Pemda Sumbawa kita katakan Sumba Barat Daya aman, tidak ada gejolak," tegasnya.

Terkait dengan perlombaan, Bupati Kodi Mete mengingatkan semua peserta lomba untuk memanfaatkan momentum ini untuk saling menghargai, mendukung dan memupuk persatuan dan kesatuan di antara semua jemaat.

"Saya sudah dapat proposal dari panitia, tetapi belum baca isinya. Tetapi saya mengerti maksudnya, karena itu saya sumbang Rp 10 juta," kata Kodi Mete disambut tepuk tangan semua jemaat. (Pos Kupang/tim PPGI)