Monday, 19 September 2011

Monday, September 19, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Forum Liturgi Asia angkat Isu Bentuk-Bentuk Ritual Pemakaman Katolik.
TAIPEI (TAIWAN) - Sebuah forum liturgi yang dijadwalkan bulan depan diharapkan mengangkat isu tentang bentuk-bentuk ritual pemakaman Katolik yang bisa diterima, menyusul keputusan bulan lalu bahwa menabur abu dari orang yang meninggal bertentangan dengan upacara penguburan yang diakui.

Forum Liturgi Asia ke-15 akan diadakan di Taipei mulai 17 Oktober. Sekitar 60 pakar liturgi dari Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan dan Thailand hadir dalam acara lima hari itu.

Pastor Charles Pan, sekretaris eksekutif Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Taiwan dan penyelenggara pertemuan itu mengatakan, isu pemakaman akan disampaikan dalam hal inkulturasi.

Dalam persiapan pertemuan itu, komisi Taiwan mengacu pada Konferensi Waligereja Amerika Serikat dan Direktori Devosi Popular dan Liturgi Vatikan memutuskan bahwa penaburan abu jenasah di laut atau di darat “bukan sebuah ritus pemakaman Katolik yang cocok.”

Penaburan abu, kata komisi itu, bertentangan dengan ajaran Gereja tentang kebangkitan badan dan juga bertentangan dengan masalah lingkungan akibat penyebaran penyakit menular oleh sisa-sisa kremasi.

Gereja Katolik mengizinkan kremasi, khususnya di daerah-daerah dimana tidak ada lahan untuk pemakaman, namun abu tersebut dimakamkan dan tidak ditaburkan.

Pastor Pan, yang menghadiri sebuah seminar yang diadakan pemerintah minggu lalu tentang ritus pemakaman, mengatakan pemimpin Gereja lokal akan merujuk pada sebuah buku pedoman tentang ritus pemakaman yang diterbitkan oleh pemerintah hingga akhir tahun dengan mempertimbangkan isu-isu inkulturasi.

Panduan itu akan fokus pada kepekaan budaya ketika mengevaluasi isu-isu terkait urusan pemakaman orang meninggal.(Ucanews/Cathnews Indonesia)