Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Teror Bom di Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Nazareth dan Jemaat Anugerah Ambon.
AMBON (MALUKU) - Teror bom yang melanda sejumlah gereja di Ambon, Maluku kian bertambah. Senin (26/09/2011) malam, dua gereja di Kota Ambon, yakni Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Nazareth di Jalan Kartini Ambon dan GPM Jemaat Anugerah, Karang Panjang dilempar bom oleh orang tak dikenal.
Pelaku melempar bom saat melintas di depan gereja dengan menaiki kendaraan. Bom ini tidak meledak dan jatuh di ke dalam saluran air di depan gereja. Aparat yang mendapatkan laporan, langsung dikerahkan ke lokasi untuk mengamankan bom tersebut.
Lokasi GPM Jemaat Nazareth hanya berjarak satu kilometer dari GPM Jemaat Anugerah.
Juru bicara Markas Kepolisian Indonesia, Anton Bachrul Alam menjelaskan pelemparan bom rakitan tersebut dilakukan oleh orang yang tidak dikenal dengan berboncengan sepeda motor.
"Hasil rekonstruksi dari tim jinak bom Gegana Brimob dapat diurai sebagai berikut, casing rakitan terbuat dari pipa besi diameter empat cm dan panjang sepuluh cm, isian berupa black powder (bubuk hitam) dengan sumbu bakarnya berupa bambu cina isian korek api," paparnya Selasa, (27/09/2011).
Ini adalah ketiga kalinya peledak rakitan dengan jenis yang sama berada di depan gereja, sebelumnya Gereja GPM Maranata yang berada dekat dengan kantor Sinode GPM turut diteror.
"diduga dilakukan orang yang sama. Sekarang sedang dilakukan penyelidikan," pungkasnya.
Menyusul serangkaian teror bom, aparat langsung meningkatkan pengamanan sejumlah gereja di Kota Ambon.
Warga juga diminta waspada dan tidak terprovokasi aksi teror ini. Pascaledakan bom di Solo, tercatat ada lima teror bom di Kota Ambon. Satu di antaranya sempat meledak namun tidak menimbulkan korban jiwa. (MetroTV/Tim PPGI)
Beranda
»
Ambon
»
Anggota majelis
»
Gereja Protestan Maluku
»
GPM
»
Maluku dan Papua
»
Peristiwa
»
teror bom
»
teror gereja
» Teror Bom di Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Nazareth dan Jemaat Anugerah Ambon
Tuesday, 27 September 2011