Saturday, 1 October 2011

Saturday, October 01, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca 200 Pendeta dari Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Siapkan Rumah untuk Peserta Musabaqah Tilawatil Quran ke 24.
AMBON (MALUKU) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Maluku menyambut positif sikap 200 pendeta di Kota Ambon yang akan ikut mensukseskan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran tingkat nasional tahun depan dengan menyiapkan rumahnya untuk menampung para peserta.

"Para pendeta ini telah menyatakan kesiapannya menampung para khafilah dari berbagai daerah di Indonesia, bila seluruh hotel dan penginapan yang ada sudah penuh terisi," kata Ketua DPRD Maluku, M. Fatani Sohilauw di Ambon, Senin (26/09/2011).

Rencana ini juga telah disampaikan Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Jhon Ruhulesin kepada Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, saat bersama Pemprov, pimpinan dewan, latupati, dan Forum Kerukukan Umat Beragama Maluku melakukan pertemuan dengan Menag dan Menkokesra.

Menurut Fatani, fenomena seperti ini tidak pernah dijumpai di daerah manapun di luar Maluku dan kebijakan yang diambil sangat luar biasa, kemudian jumlah khafilah yang akan hadir bergantung pada jenis mata lomba yang akan diikuti.

"Sikap seperti ini merupakan sebuah ketulusan dari saudara-saudara Kristen, terutama bapak dan ibu pendeta yang begitu tulus menyukseskan MTQ ke-24 tingkat nasional dengan menyiapkan rumah-rumahnya guna menampung para khafilah, manakala hotel dan penginapan di Kota Ambon sudah penuh," katanya.

Oleh karenanya, seluruh masyarakat di Kota Ambon maupun 10 kabupaten/kota lainnya di Maluku baik yang beragama Muslim atau Kristen sama-sama bergandengan tangan dan satukan hati menyambut berbagai event berskala nasional maupun internasional, termasuk pelaksanaan MTQ 2012 mendatang.

"Marilah kita tunjukan kepada masyarakat di provinsi lain maupun masyarakat dunia kalau Maluku ini aman dan tidak ada kekacauan seperti yang ada dalam benak kita atau pun yang diekspose oleh beberapa media cetak maupun elektronik, apalagi ada yang memanfaatkan dunia maya twitter dan facebook," ujarnya.

Fatani juga mengakui banyaknya informasi yang tidak benar disebarkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab lewat media on line seperti ini sehingga perlu dikoreksi dan diyakini seluruh elemen masyarakat di daerah mampu menyelesaikan semua persoalan yang terjadi. (Antara)