Tuesday 18 October 2011

Tuesday, October 18, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Kunjungan Dubes Vatikan untuk Indonesia Buktikan Ambon Aman.
AMBON (MALUKU) - Wakil Walikota Ambon Sam Latuconsia, menegaskan kehadiran Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi membuktikan Ambon aman.

Kunjungan pastoral Nuncio ke ibukota provinsi Maluku itu berlangsung 15-18 Oktober.

“Ambon aman serta tak terpengaruh pemberitaan negatif di media massa, terkait bentrok antarwarga, 11 September 2011,” ujar Latuconsina dalam sambutannya saat pemberkatan dan peresmian Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik (STPAK) Santo Yohanes dan Seminari Tinggi Santo Fransiskus Xaverius, di Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Minggu (16/10/2011), seperti dilaporkan metrotvnews.com.

Latuconsina mengajak Mgr Filipazzi menyaksikan sendiri situasi dan kondisi di ibukota provinsi Maluku itu, yang telah pulih dan berbagai aktivitas masyarakat telah berjalan seperti normal seperti semula.

Menurutnya, konflik 11 September mengakibatkan korban jiwa dan harta benda dapat segera teratasi selain karena kesigapan aparat keamanan, Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon, juga didukung kesadaran masyarakat untuk menciptakan perdamaian serta tidak ingin konflik terulang kembali.

“Warga di Ambon semakin sadar bahwa mereka sengaja dibenturkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab dengan maksud menghancurkan kehidupan persaudaraan di kota ini,” katanya.

Masyarakat, tandasnya, semakin cerdas, dewasa serta mampu mengendalikan dan menyelesaikan semua persoalan yang dapat menghancurkan sendi kehidupan orang basudara (bersaudara) di Ambon.

Dia berharap kehadiran Dubes Vatikan di Ambon berdampak memperkuat hubungan persaudaraan dan kekeluargaan antarumat beragama di Ambon dan Maluku pada umumnya.

Sedangkan Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC menegaskan bentrok antarwarga pada 11 September hanya dilakukan segelintir orang yang tidak suka melihat kedamaian dan kerukunan hidup umat beragama di daerah ini. “Mereka adalah orang tidak beradab. Situasi kota Ambon saat ini ada dalam sukacita,” katanya.

Menurut Uskup Mandagi, peran pemerintah daerah bersama aparat keamanan sangat besar dalam menciptakan kedamaian di Ambon, serta didukung kesadaran masyarakat untuk maningkatkan tali silaturachmi dan persaudaraan antarsesama.

Uskup Mandagi juga menyampaikan terima kasih atas peran tokoh masyarakat dan pemuka agama di Maluku yang bekerja keras untuk meningkatkan kebersamaan dan persaudaraan antarumat melalui dialog dan berbagai pendekatan dalam cinta kasih.

Mgr Mandagi juga berharap kehadiran dua sekolah tinggi itu tidak hanya menjadi simbol kemegahan tetapi harus bermanfaat untuk menciptakan SDM berkualitas dan profesional di bidangnya dan bermanfaat bagi pembangunan di Maluku, terutama keimanan dan ketaqwaan kepada Sang Pencipta serta memberi teladan dalam kehidupan bergereja, berbangsa dan bernegara. (MetroTV/CathnewsIndonesia)