Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Masyarakat Kristen Indonesia di Jerman Rayakan Jubelium 150 Tahun HKBP di Wuppertal.
BERLIN (JERMAN) - Masyarakat Kristen Indonesia di Jerman menggelar peringatan 150 tahun kehadiran misi Kristen di tanah Batak di kota kecil Wuppertal di bagian barat Jerman, kota asal dari pendiri HKBP, Ludwig Ingwer Nommensen, pada Senin (10/10/2011)
Sekretaris I Pensosbud KJRI Frankfurt Ernest Hadinoto menyebutkan peringatan itu dilakukan dalam bentuk ibadah ucapan syukur di sebuah gereja di Wuppertal, tempat Nommensen dikukuhkan sebagai misionaris sebelum diberangkatkan ke Tapanuli, Indonesia.
Acara dilanjutkan dengan simposium yang mengulas tentang hubungan antara agama, gereja, adat dan wanita, yang juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom.
Konsul Jenderal RI Frankfurt, Damos Dumoli Agusman, dalam sambutannya menyampaikan sebagai orang yang berasal dari etnis Batak, merasakan sekali kontribusi misionaris Jerman ke tanah Batak karena misi tersebut berhasil mentransformasikan masyarakat Batak yang semula eksklusif dan terbelakang secara sosial menjadi masyarakat modern dan berpendidikan.
Konjen Damos di hadapan keturunan para misionaris yang hadir, menyampaikan terima kasih dan mengucapkan “Ich danke dir Gott, dass du ihr zu uns gesendet hat” (Terima kasih Tuhan, karena telah mengutus mereka ke tanah kami).
“Banyak pelajaran berharga yang kita peroleh dari Nommensen, khususnya masalah yang dihadapi berbagai negara saat ini tentang integrasi sosial. Nommensen adalah orang asing yang berhasil berintegrasi dengan masyarakat Batak tanpa harus meninggalkan identitas Jermannya”, katanya.
Teladan Nommensen telah diikuti oleh masyarakat Indonesia di Jerman yang mampu berintegrasi dengan masyarakat setempat tanpa harus meninggalkan identitasnya.
Dengan semangat integrasi Nommensen ini maka kehadiran ribuan masyarakat Indonesia di Jerman sebagai orang asing tidak perlu dikhawatirkan sebagai persoalan sosial keimigrasian, apalagi sebagai ancaman, melainkan harus dimaknai sebagai bentuk hubungan historis.
Peringatan ini juga dihadiri oleh Wali Kota Wuppertal, Mrs Silvia Kaut dan Julia Besten, Direktur Vereinte Evangelische Mission, lembaga misi yang mengirimkan Nommensen ke tanah Batak.
Wali Kota Silvia Kaut dalam sambutannya menyatakan sangat senang bahwa kota kecil ini ternyata terkenal dan bersejarah bagi masyarakat Batak. Pihaknya juga sangat berterima kasih dengan kiprah lembaga misi VEM yang dapat memperkenalkan kota ini ke pelosok dunia, terutama ke tanah Batak.(Antara/Tim PPGI)