Penyerahan bantuan dan honor triwulan kedua bagi para hamba Tuhan berlangsung di aula gedung Gereja Injili di Indonesia (GIdI) Klasis Puncak Jaya. Bantuan diterima langsung perwakilan setiap agama yang hadir.
Enembe menyatakan, pemberian honor itu adalah bentuk penghargaan bagi jasa para hamba-hamba Tuhan yang ada. "Ini bukan gaji, tapi bentuk penghargaan pemerintah kepada semua hamba-hamba Tuhan pelayan umat dan jemaat yang ada di Puncak Jaya. Nilainya memang tak seberapa, tapi itu adalah penghargaan yang tulus kami. Apalagi, jasa hamba Tuhan tak bisa diukur," terangnya.
Kalau diberikan di Pulau Jawa, angka Rp1 miliar lebih itu memang luar biasa. Tapi tidak begitu untuk ukuran Papua, karena harga barang-barang dan jasa di sana sungguh luar biasa mahal. Semisal, perjalanan di banyak kawasan cuma bisa dilakukan melalui udara yang ongkosnya pasti mahal sekali.
Ia menambahkan, insentif bagi para hamba Tuhan itu diambil dari dana otonomi Khusus bagi provinsi Papua, yang memang dialokasikan bagi masyarakat.
"Pemberian insentif bagi para hamba Tuhan ini, sudah berjalan sejak tahun 2007 silam, dan kita berharap semoga terus berlanjut selama pemerintah tetap eksis dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat," kata Lukas Enembe.
Selain pemberian insentif pada hamba-hamba Tuhan, pemerintah kabupaten Puncak Jaya juga memberikan insentif kepada seluruh masyarakat lainnya, seperti pemuda, perempuan, pejuang, masyarakat adat, serta program pendidikan dan kesehatan gratis bagi seluruh warga.
"Jadi boleh dikatakan semua warga Puncak Jaya saat ini menerima gaji," lanjutnya "Ini kesempatan bagi masyarakat untuk maju dan berkembang, kami pemerintah hanya memfasilitasi dan member semangat serta petunjuk," ujar Lukas Enembe.
Kabupaten Puncak Jaya adalah salah satu daerah yang terletak di Pegunungan Papua. Topografinya yang sulit serta cuaca relatif ekstrim seperti daerah di Pegunungan Papua lainnya, membuat daerah ini hanya bisa dijangkau dengan penerbangan perintis pesawat berbadan kecil. (Metro TV)
