Friday 7 October 2011

Friday, October 07, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Tokoh Agama Dukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Berantas Korupsi.
JAKARTA - Para tokoh agama pada Rabu (05/10/2011) mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan dukungan kepada komisi itu dalam memberantasi korupsi di tanah air.

Keprihatinan tokoh nasional muncul setelah DPR menyatakan to membubarkan KPK, sementara kasus korupsi terus meningkat.

“Upaya membubarkan KPK oleh DPR jelas bermuatan politik. Parpol khawatir sumber dana mereka diobok-obok,” kata Romo Antonius Benny Susetyo kepada ucanews.com siang tadi.

Menurut Romo Benny, masalah mendasar dari konflik antara KPK dan DPR adalah tata kelola partai politik yang berantakan. Selama ini parpol mengandalkan sumber dana dari proyek APBN. Jadi ketika KPK memeriksa petinggi Badan Anggaran (Banggar) DPR, mereka merasa sumber dana publik akan terganggu.

“Akibatnya DPR pun mengeluarkan jurus memalukan, dengan melontarkan wacana pembubaran KPK,” katanya. “Padahal wacana pembubaran KPK itu justru kontra produktif buat mereka dan parpol. Sebab seluruh rakyat tidak setuju aksi konyol itu.”

Romo Benny mengatakan upaya mengkerdilkan KPK mendorong para pemuka agama untuk mengadakan pertemuan serta membahas isu-isu nasional lain demi lancarnya pemberantasan korupsi dan kepentingan rakyat banyak. “Pada 18 Oktober nanti para tokoh lintas agama akan rapat.”

Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif, mengatakan orang-orang yang minta KPK dibubarkan tidak bijak.

“Ide pembubaran KPK keluar dari orang-orang yang sebenarnya sedang oleng, labil jiwanya,” kata Syafii Maarif dalam jumpa pers di Gedung KPK, Rabu (05/10/2011).

Syafii juga mengimbau agar masyarakat yang peduli dengan pemberantasan korupsi ikut membantu upaya KPK. “Turun gunung melawan korupsi,” pintanya.

Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan saat ini korupsi semakin parah. Berbagai kementerian masih rawan korupsi. Ia mengajak semua rakyat Indonesia mendukung dan membela KPK.

“Pikiran membubarkan KPK itu menodai amanat reformasi untuk pemberantasan korupsi dengan serius,” jelasnya.”Kita tak setuju pembubaran KPK. Kita sangat mengecam hal itu.”

Menurut dia, masih ada KPK saja, korupsi masih terus terjadi. Apalagi jika tidak ada KPK, koruptor akan berani merayakan kemenangannya.

Sejumlah tokoh kemarin mendatangi kantor KPK. Mereka mengingatkan makin jelasnya upaya sistematis menghancurkan KPK. Tokoh yang tergabung di antaranya Anies Baswedan, Bambang Widodo Umar, Danang Widoyoko, Endriartono Sutarto, Erry Riana Hardjapamekas, Faisal Basri, Febri Diansyah, Ikrar Nusabakti, dan Imam Prasodjo. (Cathnews Indonesia)