Seperti dilaporkan Worthy pada Selasa (22/11/2011), acara Kristen terbesar di Mesir yang selalu dilaksanakan selama lebih dari satu milenium itu diadakan di Gedung Gereja Koptik St Simeon Tanner di Mokattam, sebuah wilayah yang memiliki sampah terbesar di Kairo.
Seorang pemimpin Kristen Mesir menyebut acara ini sebagai awal kebangkitan kembali umat Kristen, acara berlangsung meriah meski kurang promosi dan liputan media.
Pada bulan September 2009, selama pertemuan doa di Mesir, banyak hamba Tuhan yang menubuatkan kalau bahwa pada tahun 2011, Presiden Mubarak akan menerima "tidak adanya kasih karunia", yang lanjut mengungkapkan bahwa akan ada pertumpahan darah, penganiayaan dan perusakan gereja-gereja, tetapi jika umat Allah akan mendengar suara-Nya dan bertobat, maka Dia akan mendengar doa mereka.
Kemudian pada 9 Oktober 2011, saat ketika banyak orang Kristen yang terbunuh di Kairo, muncul berbagai tanggapan dari para pemimpin Kristen yang berniat mengadakan pertemuan dan doa selama 3 hari, setelah itu mereka mengumumkan niat mereka dari sebuah acara sepanjang malam doa bagi seluruh Mesir. (Worthy News)
