Illustrasi |
Malam itu sekitar pukul 23.00, penjaga malam mencurigai ada suara seperti kayu patah dan atapnya mulai merosot. "Oleh penjaga itu, kecurigaan lantas disampaikan kepada pendeta yang rumahnya bersebelahan dengan gereja," kata Kapolsek Jatiroto.
Kondisi atap yang sudah mulai merosot dan kayu blandar penyangga genteng dan atap mulai goyah. Untuk menghindari jatuhnya korban, ibadah Minggu pagi akhrinya dipindahkan ke rumah tinggal pendeta.
Sekitar pukul 10.00 pagi gereja itu roboh, karena tembok yang berada di kanan-kiri sebagai penyangga atap tidak mampu lagi menahannya. "Gereja itu mulai nampak akan roboh setelah ada gempa yang beberapa waktu lalu dan goncangannya tersasa sangat keras di sini," kata M Toha.
Warga sekitar beserta para jemaat pun melakukan evakuasi pasca robohnya gereja tersebut pada siang tadi dengan mendatangkan sekitar 10 orang tukang, gereja yang roboh tersebut dibersihkan dari puing-puing reruntuhan. (Kompas/Tim PPGI)