Monday, 7 November 2011

Monday, November 07, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Sayangkan Sikap Berlebihan Pemerintah Terhadap Papua. JAKARTA - Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) menyayangkan sikap Pemerintah RI yang menjadikan Papua semakin terpuruk pasca kerusuhan kongres Papua III beberapa waktu lalu.

"Sikap pemerintah melalui Polri dan TNI yang terlalu berlebihan dalam menindak kongres Papua III, akhirnya mengakibatkan tiga warga meninggal dan puluhan lainnya luka-luka, itu sangat disayangkan. Karena walau bagaimanapun, mereka menggelar kongres tersebut merupakan hal yang resmi," ujar Sekretaris Umum PGI, Gomar Gultom saat memberi keterangan persnya di Kantor PGI, Salemba, Jakarta, Senin (7/11/2011).

Lebih lanjut, Gomar menilai bahwa rentetan Kongres Papua ini terjadi karena adanya pembiaran dari pemerintah pusat yang menjadikan rakyat Papua kecewa dengan kegagalan strategi pembangunanya di sana.

"Pelaksanaan UU No. 21 tahun 2001 tentang OTSUS Papua tidak dilaksanakan secara konsekuen oleh pemerintah. Alhasil, penduduk Papua mesih merasa tidak diperlakukan secara adil oleh pemerintah dan merasa direnggut kemerdekaannya," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, beberapa pekan terakhir eskalasi tindak kekerasan di Papua semakin meninggi.

Khususnya terkait dengan berbagai aksi masyarakat sipil yang menyatakan ketidakpuasan atas keadaan yang mereka alami, baik unjuk rasa yang dilakukan oleh Serikat Pekerja di PT Freeport, Timika maupun aksi damai Kongres Papua III di Abepura, Jayapura pada 16-19 Oktober 2011 lalu. (Tribunnews)