Wednesday, 30 November 2011

Wednesday, November 30, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ribuan Umat Iringi Pengantaran Jenazah Uskup Emeritus Mgr Donatus Djagom SVD di Katedral Kristus Raja Ende.
ENDE (NTT) - Sedikitnya 1.000 umat mengiringi pengantaran jenazah Uskup Emeritus Monsinyur Donatus Djagom SVD dari Kapela Istana Keuskupan Ndona ke Gereja Katedral Kristus Raja, di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur untuk di semayamkan, Rabu (30/11/2011). Dalam pengantaran itu, juga diiringi para imam Katolik. Nampak Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota.

Setibanya di pintu gerbang gereja Katedral, dilakukan Mega, sapaan secara adat etnik Lio yang dilakukan oleh tokoh paroki setempat, Yakobus Ari. Selanjutnya, dilakukan Roko Rupa oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ende Yosef Ansar Rera, yakni penghormatan terhadap Monsinyur Donatus sebagai tokoh umat dengan meletakkan kain adat di atas peti jenazah.

Jenazah kemudian dibawa masuk ke dalam gereja dengan disambut tarian Oro Woko, suatu tarian untuk menyambut pembesar, dalam hal ini menyambut jenazah Monsinyur Donatus. Setelah jenazah diletakkan di dalam gereja, kemudian dilaksanakan Ibadat Sabda yang dipimpin Romo Dion Bolen Lewar Pr.

Jenazah Monsinyur Donatus yang menjabat Uskup Agung Ende selama 27 tahun itu (1969-1996) akan disemayamkan di Gereja Katedral hingga Jumat (02/12/2011) pagi lusa, dan dilakukan misa rekuiem pukul 08.00 Wita.

Upacara pemakaman akan dilakukan Jumat pukul 10.00 di lingkungan Istana Keuskupan Ndona.

Uskup Maumere Mgr Kherubim Pareira ketika dihubungi di Maumere mengatakan, kesan mendalam terhadap sosok Monsinyur Donatus adalah figur pekerja keras, antara lain terlihat dari pengabdiannya yang panjang sebagai uskup di Keuskupan Agung Ende, serta baru pensiun di usia 77 tahun.

"Beliau juga suka humor, berolahraga. Beliau meninggal lebih karena faktor usia yang sudah lanjut, bukan karena sakit," kata Uskup Kherubim.

Monsinyur Donatus wafat pada usia 92 tahun di Ende, Selasa kemarin pukul 13.00 Wita. Mgr Don dilahirkan di Bilas, Manggarai, NTT, tanggal 10 Mei 1919, dan ditahbiskan sebagai imam di Teteringen, Belanda pada 28 Agustus 1949.

Mgr Don menjalani masa pensiun di Ranggu, Manggarai, kampung kelahirannya (1996-2010), kemudian tinggal di biara suster Kongregasi Pengikut Yesus (CIY), di lingkungan Istana Keuskupan Ndona, Ende sejak 2010 hingga menghembuskan nafas yang terakhir. (Kompas)