Tuesday, 27 December 2011

Tuesday, December 27, 2011
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Baptisan Massal Warnai Ibadah Natal Hari Kedua di 750 Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM). AMBON (MALUKU) - Pelaksanaan sakramen baptisan massal mewarnai ibadah perayaan Natal hari kedua di jemaat-jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) pada 26 Desember 2011. Baptisan massal oleh Majelis Pekerja Lengkap (MPL) sinode GPM dilaksanakan terhadap 750 jemaat yang tersebar di provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Para orang tua dan orang tua saksi serta sanak keluarga datang ke gereja lebih awal dan duduk di barisan kursi bagian depan yang telah disiapkan para tua agama (pelayan di gereja).

Sakramen baptisan massal dilayani masing-masing pendeta dibantu para pelayan khusus yang di Maluku dan Maluku Utara biasaya disebut Penatua dan Diaken.

Para orang tua dan orang tua saksi sebelum pelaksanaan Sakramen Baptisan biasa dua atau tiga hari menjelang kegiatannya harus mengikuti pergembalaan oleh pendeta di masing - masing jemaat.

Baptisan massal biasanya dimanfaatkan para orang tua agar tidak mengeluarkan dana besar untuk kebutuhan konsumsi karena hanya dirayakan sederhana mengingat masih dalam suasana perayaan Natal sehingga kurang butuh makanan maupun minuman.

Seperti di jemaat GPM Passo, klasis pulau Ambon sebanyak 100 anak mengikuti pelaksanan sakramen baptisan massal.

Ketua Majelis Jemaat GPM Passo, Pendeta Dominggus Talakua, melakukan baptisan kepada empat anak yang bermukim di sektor pelayan Zaitun dan Eiberhenzer dari tiga keluarga jemaat setempat.

Pendeta Dominggus mengingatkan orang tua agar dalam memutuskan orang tua saksi jangan melihat kekayaan dan jabatan karena yang terpenting tanggung jawab yang mendewasakan.

"Sering anak dibaptis harus menunggu saksi yang biasa disebut mama maupun bapa sarani datang dulu dari Belanda maupun Jakarta. Padahal, anak itu butuh pendampingan yang rutin sebagai tanggung jawab dari seorang saksi," tandasnya.

Perayaan Natal hari kedua di Ambon masih terlihat kegiatan silaturahmi, terutama anak - anak yang senang mendapatkan uang dari keluarga dikunjungi. (Antara)