Sekitar 500 tamu dari berbagai latar belakang agama menuju Gereja Paroki Tri Buu untuk menyaksikan pertunjukkan budaya, drama Natal, sajian lagu-lagu Natal, dan makan makanan tradisional.
Pastor John Baptis Le Quang Quy, kepala paroki itu, mengatakan acara itu merupakan kesempatan bagi Gereja untuk mendidik sesamanya tentang makna Natal sesungguhnya.
“Pertunjukkan Natal khusus itu bertujuan untuk memberikan makna Natal dan nilai-nilai Kristen untuk umat non Katolik lokal, kata imam itu, yang mengepalai Komisi Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Agung Hue.
“Pertunjukkan-pertunjukkan tersebut membantu membawa umat Katolik dan orang lain untuk satu sama lain.”
Dia menambahkan bahwa banyak orang mengunjungi parokinya untuk mengambil foto di kandang Natal dan menghadiri upacara di Gereja.
Teresa Tran Thi My Dung, seorang umat paroki, mengatakan ia menawarkan diri untuk melayani makanan pengunjung, membuat banyak teman dan menjelaskan makna Natal kepada mereka.
“Ini adalah kesempatan yang baik untuk mengungkapkan solidaritas dan niat kami.”
Le Dinh Lam, yang menghadiri gala tersebut, mengatakan ia dan keluarganya membuat kunjungan pertama mereka ke Gereja.
“Saya ingin dua anak saya untuk memahami ajaran Katolik dan agama lain sehingga mereka dapat memeluk agama di masa depan,” kata bapak berusia 30 tahun itu.
Pastor Quy mengatakan bahwa di masa lalu beberapa orang yang telah menentang umat Katolik setempat karena menjadi teman dan bahkan bekerja sama dalam acara amal sebagai hasil dari upaya penginjilan seperti gala Natal.
Paroki Tri Buu, di Provinsi Quang Tri, melayani 926 umat Katolik di antara total populasi 30.000. (Ucanews/Cathnewsindonesia)
