Saturday, 10 December 2011

Saturday, December 10, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Indikasi Teroris, Pria Mencurigakan di Gereja Paroki Sakramen Maha Kudus Diamankan Polisi.
SURABAYA (JATIM) – Seorang pria yang berprilaku mencurigakan di kawasan Gereja Katolik Paroki Sakramen Maha Kudus di Jl. Pagesangan yang berdekatan dengan Masjid Al Akbar pada Sabtu (10/12/2011) siang tadi telah diamankan Kepolisian.

Menurut informasinya pria tersebut berinisial AB (55) warga Manyar Tirto Moyo dengan ciri-ciri tinggi badan sekitar 165 sentimeter, dan mengendarai sepeda motor bernomor polisi L-6766-QB.

Kepolisian masih melakukan pemeriksaan terkait dengan motif pria ini berkunjung ke gereja tersebut. Pemeriksaan awal diduga tidak ada keterkaitan dengan aksi terorisme, namun untuk pemeriksaan lebih mendalam, pria tersebut di bawa ke Polrestabes Surabaya, sayangnya pihak Kepolisian masih belum dapat menjelaskan secara detail.

"Masih diperiksa polisi, tapi belum ada kepastian keterkaitan dengan terorisme," ujar Kapolrestabes Surabaya, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Coki Manurung.

Sejumlah saksi mata menyebutkan, kejadian berawal saat petugas keamanan Gereja Sakramen Maha Kudus, Jalan Pagesangan, Surabaya, mencurigai seorang pria di seputaran gereja. Takut terjadi hal yang tidak diinginkan, satpam kemudian menangkap pria tersebut dan menyerahkannya kepada Polsek Jambangan.

Di seputar gereja lelaki tersebut menenteng sebuah tas. Namun, Coki Manurung membantah ada sebuah tas yang dibawa oleh pria yang diduga teroris.

Salah seorang warga mengaku, sebelumnya gereja tersebut pernah didatangi seorang pria mencurigakan. Orang itu kemudian meminta satpam untuk memasukkan tas dengan iming-iming uang Rp2 juta, namun ditolak satpam.

"Kejadiannya sekitar beberapa bulan lalu, atau sebelum peristiwa bom Solo. Sejak itulah satpam kerap mendapat ancaman, tetapi tidak digubris," papar seorang warga yang menolak disebutkan namanya.

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Rahmat Mulyana mengaku belum tahu masalah penangkapan terduga teroris itu.

"Kalau teroris itu kewenangan Mabes Polri. Silakan tanya langsung ke Densus 88/Antiteror Mabes Polri," katanya. (Antara/Tim PPGI)