'intoleran galau' |
Akibatnya pintu keluar Cikarang Barat ditutup dan kendaraan dari arah Jakarta yang akan keluar tol Cikarang Barat dialihkan ke Cibitung dan Cikarang pusat, begitu juga sebaliknya, namun para aparat yang ada seakan tidak terbebani atas aksi para intoleran.
Dari pantauan tim PPGI, setibanya di Kantor Bupati para intoleran ini mendesak Bupati Bekasi Sa'duddin menolak secara sepihak pembangunan gereja Katolik Paroki Ibu Theresa Cikarang yang diresmikan sebagai paroki pada tahun 2004.
Dengan dalih, Paroki telah melakukan penipuan terkait ijin pembangunan gedung gereja itu atas nama Sekolah Trinitas. Mereka mendesak pemerintah Bekasi agar menertibkan paroki tersebut yang mereka nilai tergolong dalam kategori 'gereja liar' ala intoleran.
Usai berunjuk rasa, mereka lalu menutup seluruh badan jalan raya menuju Bekasi sekaligus menutup pintu masuk Tol Cikarang Barat hingga mengakibatkan arus lalu lintas macet total selama beberapa jam.
Diganggu sejak 1992
Sejak berdiri pada 1992, jemaat Paroki Ibu Teresa Cikarang yang berasal dari Stasi Hendrikus dalam Paroki St. Arnoldus, Bekasi, sering diganggu oleh intoleran yang tidak senang melihat jemaat beribadah di tempat itu. Diawali dengan 400 umat Katolik dari sekitar lingkungan Perumahan Cikarang, jemaat ini merayakan misa setiap hari Minggu pagi di Bioskop Mini Cikarang.
Tahun 1995, pelayanan misa ditambah perayaan Ekaristi pada Sabtu sore dan Minggu pagi berpindah ke lantai 4 Gedung Global (kini RS Siloam), Lippo Cikarang.
Pada tahun 2001, atas persetujuan yayasan Sekolah Trinitas Cikarang, jemaat yang semakin diancam oleh intoleran ini akhirnya pindah ke sebuah ruko yang menjadi Gedung Serbaguna Sekolah Trinitas, sambil menunggu ijin pendirian bangunan (IMB) untuk sebuah tanah seluas 8.000 m2 yang telah dibeli Keuskupan Jakarta.
Sayangnya, hingga kini, IMB yang telah dipenuhi syaratnya sejak tahun 1996 itu belum diterbitkan oleh Pemerintah Bekasi atas alasan-alasan tertentu. Alih-alih disetujui, para intoleran kian mengganas dan mencari dalih agar dapat mengusir umat di tempat itu. Entah dalih apa lagi yang akan mereka ciptakan!. (Tim PPGI)