Monday 26 December 2011

Monday, December 26, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Malam Natal, Serangkaian Bom Meledak di Lima Gereja di Lima Kota Nigeria. ABUJA (NIGERIA) - Serangkaian ledakan bom terjadi di lima gereja di lima kota di Nigeria, Minggu (25/12/2011). Kelima kota itu adalah Madalla, Jos, Kano, dan Damaturu, dan Gadaka. Akibat ledakan pada hari Natal tersebut, puluhan orang tewas dan ratusan lainnya terluka.

Kelompok ekstrim Islam Boko Haram yang berjuang menegakkan syariat Islam, mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di lima gereja tersebut.

Dua serangan di antaranya, yaitu di Madalla dan Jos, menyebabkan kematian jemaat gereja dan polisi. Ledakan pertama terjadi di Gereja Katolik Santa Theresia di Madalla, sebuah kota di negara bagian Nigeri yang dekat dengan ibukota, Abuja. Serangan tersebut menewaskan 35 orang dan melukai 52 lainnya.

Para tim penyelamat setidaknya menemukan 25 jenazah dari gereja. Saat ini para petugas terus menghitung jumlah korban yang dilarikan ke berbagai rumah sakit terdekat.

Sementara itu, di Jos, ledakan kedua meledak di dekat Gereja Mukjizat dan Gunung Api. Menewaskan 18 orang jemaat gereja, termasuk dua orang yang dilaporkan meninggal di rumah sakit terdekat. Sedang pihak kepolisian mengatakan, seorang bersenjata menembaki polisi yang menjaga daerah itu. Akibatnya, satu orang polisi tewas dalam aksi penembakan tersebut.

Dua bahan peledak buatan lokal lainnya ditemukan di sebuah gedung tak jauh dari lokasi ledakan.

"Namun, kami telah mengamankan empat orang. Ini adalah kemajuan. Kami dapat menggunakannya untuk menggali informasi lebih lanjut dan menindaklanjutinya," kata Juru Bicara Militer Charles Ezeocha.

Ledakan lain yang ditujukan pada sebuah gereja di daerah Gadaka di wilayah timurlaut pada Malam Natal tidak menjatuhkan korban, sementara dua ledakan lain terjadi di kota Damaturu, termasuk pemboman bunuh diri, juga pada Malam Natal.

Tak hanya gereja, di Damaturu, seorang saksi mata yang meminta namanya tak disebut mengatakan, sebuah kantor polisi dan bangunan keamanan negara yang berada di wilayah mayoritas Kristen itu juga dibom.

Layanan darurat Nigeria mengakui tidak memiliki cukup ambulans untuk membawa korban yang terluka. Namun, mereka menambahkan, massa yang marah yang berkumpul di lokasi ledakan juga turut menghambat upaya penyelamatan. Pasalnya, mereka tak mengizinkan petugas medis masuk ke dalam gereja.

Juru bicara Palang Merah Nigeria, Nwakpa Okorie, mengatakan, beberapa orang yang terluka dibawa ke Abuja untuk pengobatan.

"Saat ini, situasi berada di bawah kendali. Para agen keamanan telah mengamankan jalan-jalan yang dekat dengan daerah yang dibom," katanya.

Boko Haram pada November 2011 lalu pernah melancarkan serangan bom dan pembantaian umat Kristen yang menewaskan 491 orang.

Seseorang yang mengaku sebagai juru bicara kelompok muslim garis keras itu menyatakan, pihaknya bertanggung jawab atas pemboman gereja di luar Abuja, ibu kota Nigeria, dan kekerasan lain dengan alasan penegakan negara Islam di Nigeria yang dihambat oleh adanya pertumbuhan umat Kristen.


Dunia internasional mengutuk
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, dalam pernyataan resminya pada Minggu (25/12/2011) malam menyebutkan, pengeboman rumah ibadah ini sebagai tindakan pengecut.

"Tindakan kekerasan terhadap warga yang tak berdosa adalah penghinaan terhadap kebebasan beragama serta keamanan kolektif kita," kata Jonathan.


"Nigeria harus bersatu dan mengutuk aksi ini," sambungnya.

Presiden Jonathan mengatakan, pemerintahnya bertekad membawa pelaku tindakan keji ini ke pengadilan. Para pelaku tindak kekerasan ini akan mendapatkan hukuman yang setimpal.

Seorang juru bicara Vatikan mengutuk serangan itu sebagai aksi kebencian buta terhadap umat Kristen yang berusaha menimbulkan kebencian dan kekacauan lebih lanjut.

Inggris mengutuk serangan-serangan 'pengecut' itu dan Menteri Luar Negeri William Hague menyampaikan bela-sungkawa kepada keluarga yang berduka dan korban-korban cedera.

Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan, para pejabat AS akan membantu Nigeria mengungkap pihak-pihak di balik tindakan yang diyakininya sebagai aksi terorisme.

"Kami mengutuk tindakan ini," kata Carney dalam pernyataan tertulis.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, dalam pernyataan tertulis, Minggu, juga mengecam aksi tersebut. Ia menyampaikan ucapan belasungkawa kepada rakyat Nigeria dan menyerukan agar seluruh aksi kekerasan di negara tersebut dihentikan. (CNN/AP/CP)