SUVA (FIJI) - Konferensi Gereja-gereja di Negara-negara Pasifik atau The Pacific Conference of Churches (PCC) memberikan pernyataan sikap yang menyerukan kemerdekaan wilayah Papua Barat dari Indonesia.Dikutip Tim PPGI dari situs resmi PCC pada Kamis (08/12/2011), para pemimpin gereja di Pasifik menyatakan bahwa di awal tahun 2012 ini, umat Kristen di Pasifik akan merayakan hari kebebasan dalam mendukung saudara saudarinya yang berada di Maohi Nui, Bougainville, Kaledonia Baru, Papua barat dan komunitas masyarakat yang mendambakan sebuah kebebasan. Tepat hari perayaannya akan diatur oleh Sekretariat PCC.
Sekretaris Jenderal PCC, Pendeta Francois Pihaatae di Suva, Fiji mengatakan kalau hal ini akan dibahas secara detail selama retret perencanaan staf pada awal Januari tahun depan, setelah sebelumnya disetujui dalam pertemuan terakhir para pemimpin Gereja-gereja Pasifik di Samoa,
Dinyatakan pula bahwa Konferensi Gereja-gereja Pasifik berkomitmen menghapus kolonisasi wilayah Pasifik.
"Kami berdiri di samping orang di yang menderita dibawah pemerintahan kolonial dan berjalan dengan mereka dalam perjalanan mereka menuju masa depan yang mereka pilih sendiri. Sesuatu yang tidak dapat diterima bahwa di hari ini dan usia kita ini terus menerima keberadaan kolonisasi di kawasan Pasifik, "kata Pendeta Francois.
Ia juga menyerukan agar anggota gereja di Pasifik untuk saling membantu dan berdoa tentang situasi di Papua Barat.
"Melalui kuasa Roh Kudus, kami percaya bahwa penyembahan yang benar adalah tentang komitmen benar untuk kebaikan orang lain. Mari kita berjalan dengan rakyat Papua Barat melalui doa-doa kita dan meminta Tuhan untuk menyediakan mereka dengan kenyamanan dan perlindungan dalam waktu yang sangat sulit yang mereka hadapi" tandasnya. (Tim PPGI)
