Monday 23 January 2012

Monday, January 23, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ekstrimis Islam kembali Ledakkan Bom di Kota Kano, Nigeria Utara, Tewaskan 150 Orang. ABUJA (NIGERIA) - Kelompok ekstrimis fundamental Islam, Boko Haram, kembali melakukan aksi lanjutan mereka, dengan meledakkan bom usai ultimatum mereka kepada umat Kristen pada awal Januari 2012 lalu.

Aksi terkutuk mereka ini dilakukan di Kota Kano, wilayah Nigeria Utara yang merupakan basis Umat Kristen yang bertahan di Utara. Sedang sasaran penyerangannya adalah kantor Polisi.

Dari pernyataan kepolisian Nigeria melalui AllAfrica.com, lebih dari 163 orang jadi korban tewas sedang ratusan lainnya terluka dalam peledakkan beberapa kantor Polisi yang berlangsung secara bersamaan di berbagai wilayah di kota Kano, termasuk juga kantor pusat Kepolisian Negara Bagian di Kano serta beberapa kantor Imigrasi pada beberapa titik perbatasan.

Menurut beberapa pakar analisa, peledakkan dikantor polisi dan fasilitas pemerintahan itu dilakukan guna mempermudah pembantaian terhadap umat Kristen yang dianggap sebagai penghalang Syariat Islam di negara itu. Sekaligus sebagai pesan tantangan kepada pemerintah Nigeria dalam usaha penggulingan kekuasaan menuju negara Islam.

BBC memberitakan, sekitar 150 mayat telah didata pasca aksi peledakan, sedangkan Palang Merah yang berada dilapangan, masih mendata korban lainnya baik yang tewas maupun luka-luka.

Musuh dalam selimut

Kondisi Nigeria yang semakin merana atas aksi keji para ekstrimis fundamental ini diperparah dengan sikap beberapa badan dalam pemerintah Nigeria yang diam-diam memberikan dukungan kepada kelompok Islam ini.

Hal ini diakui Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan pada awal Januari lalu, beberapa pemegang kekuasaan dibidang keamanan dan militer telah disusupi oleh orang-orang ekstrimis fundamental Islam yang diam-diam telah menggunakannya untuk menghancurkan negara. Selain juga pada bidang-bidang lain dalam pemerintahan.

Dikuatkan oleh Pendeta Ayo Oritsejafor, Presiden Asosiasi Kristen di Nigeria (CAN) baru-baru ini, menyatakan aparat keamanan di Nigeria telah terpecah dalam sentimen agama, katanya. "Walaupun aparat keamanan memiliki informasi yang penting (terkait penumpasan Boko Haram) beberapa dari mereka malah meneruskannya kepada para kriminal, karena adanya aparat keamanan yang loyal dengan agama mereka (Islam) daripada kepada Nigeria."

Buktinya, umat Kristen di Nigeria bagian utara baik yang bertahan maupun yang ingin mengungsi tidak pernah dikawal oleh aparat keamanan di Nigeria utara yang mayoritas muslim, sedangkan aparat di Nigeria Selatan malah disuruh menjaga beberapa fasilitas islam. Selain itu seorang pelaku utama dari penyerangan Natal Kelabu 2011, dalam beberapa hari yang lalu berhasil diloloskan oleh sekelompok oknum aparat muslim dari penjara. Setelah dengan susah payah ditangkap oleh aparat keamanan.

Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan CNN bersama Presiden Jonathan, Pdt Oristejafor meminta. "Anda (Presiden Jonathan) harus mengumpulkan tujuan politik anda untuk membuat sebuah keputusan yang tegas. Jika ada dari komandan keamanan yang tidak muncul (dalam penumpasan Boko Haram), anda harus menggantinya."

Selain itu Pdt Oristejafor mengungkapkan, beberapa mayoritas politik Islam di Nigeria diam-diam setuju dengan aksi Boko Haram. Mereka kata Pdt Oristejafor, memainkan peran-peran politik mereka demi menciptakan suasana Nigeria yang semakin buruk. Malah beberapa politikus juga terang-terangan mengajak pemuda muslim untuk bergabung dalam perang jihad bersama Boko Haram. (BBC/CNN/AP/TimPPGI)