Sunday 29 January 2012

Sunday, January 29, 2012
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Puluhan Umat Kristen Ethiophia Dipukuli dan Ditelanjangi Pemerintah Arab Saudi.
JEDDAH (SAUDI) - Aksi terkutuk kaum intoleran terhadap Umat Kristen kembali dilakukan oleh negara yang konon dijunjung sebagai pusat kelahiran 'kedamaian' ini. Tidak hanya melakukan aksi mereka dengan memenjarakan umat Kristen, mereka juga melakukan penghinaan dan pelecehan yang tidak berprikemanusiaan.

Aksi memalukan ini terjadi setelah peristiwa penangkapan disertai kekerasan oleh aparat kepolisian Arab Saudi terhadap 35 umat Kristen asal Ethiophia yang akan mengadakan pertemuan doa di sebuah rumah di bagian barat kota Jeddah pada 15 Desember 2011.

Seperti dilaporkan International Christian Concern (ICC), saat dipenjara, ke 35 warga Ethiophia, yang terdiri dari 29 orang wanita dan 6 orang pria ini dilakukan semena-mena tanpa ada rasa peri kemanusiaan. Para wanitanya ditelanjangi sedangkan para prianya dipukuli terus menerus hingga tidak berdaya.

Selain itu, kepada ChristianPost, ICC mengungkapkan pemenjaraan terhadap 35 orang ini dilakukan tanpa ada pengadilan dan juga tidak diberitahukan kapan mereka akan dilepaskan.

Aparat keamanan dilaporkan melakukan penelanjangan kepada para wanita yang teguh menyatakan diri mereka tidak melakukan tindak kriminal, aksi ini dilakukan di kondisi dan tempat yang tidak bersih, sehingga berakibat sebagian besar wanita mengalami kesakitan fisik dan mental, yang menyedihkan pihak berwajib tidak menyediakan perawatan pengobatan.

"Kami merasa dipermalukan karena aparat berwajib menelanjangi kami. Mereka menggunakan sarung tangan yang sama untuk 'memeriksa' beberapa dari kami sekaligus. Beberapa teman kami menderita kesakitan fisik pada bagian pribadinya karena kondisi yang tidak bersih selama kami ditelanjangi. Kami tidak melakukan satupun tindak kejahatan. Kami dipenjara karena menyembah Tuhan pemilik surga dan bumi," kata salah seorang wanita Ethiophia yang dipenjara selama kunjungan dan wawancara dengan ICC.

Para pria yang dipenjara juga dipukuli oleh aparat yang pemeriksa mereka, salah satu dari mereka mengalami luka parah di rusuknya dan tidak dapat bergerak.

Selain itu mereka secara terus-menerus dihina oleh aparat keamanan karena iman Kristen mereka yang teguh.

"Seorang pejabat tinggi menghina kami dengan berkata 'kau adalah orang tak beriman dan binatang'. Ia juga berkata 'kau pro-Yahudi dan pendukung Amerika'," kata salah seorang pria Ethiophia yang penjara kepada ICC.

Menanggapi hujatan itu, pria itu hanya menjawab. "Kami mengasihi semua orang. Tuhan kami mengatakan kepada kami untuk mengasihi semua orang," kata pria itu.

Sebagai negara yang mengaku 100 persen muslim ini, Arab Saudi telah banyak kali membatasi hak-hak umat beragama lainnya, kegagalan mereka dalam menjalankan janji mereka terhadap pembaharuan terhadap pelaksanaan ibadah dan toleransi dengan agama lain.

Termasuk melarang segala bentuk ekspresi keagamaan di lingkungan umum selain kelompok Islam Sunni, serta melarang pendirian gedung gereja, sinagoga, kuil dan gedung ibadah agama lainnya. Selain juga menganjurkan dan mengajarkan sikap intoleransi yang menjadi benih kekerasan pada lingkungan pendidikan. (CP/TimPPGI)