Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Oknum Sekdes Aniaya Gembala Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Tumaluntung Satu.
AMURANG (SULUT) - Tindakan kekerasan terhadap hamba Tuhan kembali terjadi, kali ini menimpa Noldy Pomantow, salah satu Gembala di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI)Kecamatan Tareran. Tepatnya di desa Tumaluntung Satu.
Dari informasi yang diperoleh BeritaManado, kejadian tersebut berawal saat Pomantow selesai melaksanakan ibadah rutin bersama jemaatnya di desa tersebut. Dan Gbl Noldy Pomantow bermaksud hendak pulang ke desa asalnya Suluun Dua. Ditengah jalan, Pomantow dicegat oleh Hukum Tua Maxy Lambonan. Tanpa alasan yang pasti, bersama puluhan masa langsung menggiring Pomantow dan memasukan ke balai desa.
Tanpa alasan yang pasti, Sekretaris Rudy Londong langsung membentak Pomantow. Bukan hanya membentak, Londong pun menyarangkan pukulan yang langsung merobek pelipis kiri korban. Merasa tidak setuju dengan perlakuan mereka. Korban langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Tareran.
"Ya, saya baru selesai ibadah. Tahu-tahu, saya dicegat oleh Hukum Tua Desa Tumaluntung Satu. Hukum Tua bersama wargapun membawa saya ke Balai Desa. Disitu, oknum sekdes langsung membentak dan melayangkan tangannya. Dan akibatnya mengenai pelipis kiri. Saya keberatan, saya pun langsung melaporkan ke Polsek Tareran," ujar Gbl Pomantow.
Kapolres Minahasa Selatan AKBP Sumitro, SH dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Yana Supriatna,SIk membenarkan hal tersebut.
“Kami sementara mengumpulkan data dan keterangan yang kami perlukan dalam rangka penyelidikan kasus ini. Sudah ada tiga orang yang telah kami periksa. Akan tetapi menurut ketiganya masih ada dua orang lagi yang terlibat dalam masalah ini. Kami akan segera lakukan pemanggilan terhadap kedua orang tersebut. Sesuai pengakuan tiga orang yang kami periksa, ”jelas Supriatna. (Beritamanado)