Monday, 2 January 2012

Monday, January 02, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Perayaan Natal Oikumene 2011 se-Sumatera Utara.
MEDAN- Perayaan Natal Oikumene 2011 se Sumatera Utara di Stadion Teladan Medan, dihadiri ribuan umat Kristiani, Rabu (28/12/2011) siang 16.00 WIB. Tahun 2012 diharapkan menjadi tahun persaudaraan sejati.

Kebaktian Natal ini dihadiri 40 ribu lebih jemaat dan berlangsung khidmat dan damai. Acara natal juga diisi persembahan tarian dan operate dari SMA se-Kota Medan. Ribuan siswa membawakan operete, penciptaan bumi, penciptaan manusia, kejatuhan manusia kedalam dosa, dan saat manusia diusir dari Taman Firdaus.

Natal Oikumene yang diketuai Parlindungan Purba SH MM, Sekretaris Pdt Dr Elim Simamora MTh, Bendahara Drs Monang Simorangkir ini  mengusung tema: Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar (Yesaya 9:1).

Uskup Agung Medan, Mgr Dr AB Sinaga OFM CAP saat memimpin kebaktian Natal menceritakan pengalaman pribadinya tentang kegelapan saat regunya mendaki gunung Sinabung. Diceritakannya, kegelapan dimana-mana menyelimuti perjalanan pendakian dan seakan roh gunung dan binatang buas akan memangsa kehidupan yang bergerak.

“Saat regu kami tiba di puncak, seolah berada di sebuah ruang yang ditembok tanpa ada cahaya, ketakutan menyelimuti. Namun, semua itu akan hilang, saat fajar menyingsing dan menaburkan terangnya. Yang tadinya bagaikan tembok gelap, kini menjadi batu yang indah dan cagar alam yang begitu asri. Bahkan Kota Medan terlihat seolah di bawah telapak kaki,” khotbahnya.

Uskup Agung berharap, makna keluar dari gelap menuju terang tercermin dari jemaat setelah perayaan natal ini.

“Sesungguhnya sangat bermanfaat bagi bangsa dan negara, dimana, akan menjadi sebuah motivasi dan dorongan untuk menjadikan hal yang terbaik,” ungkapnya kepada ribuan jemaat Kristiani yang hadir dalam Natal Oikumene tersebut.

“Kelahiran Yesus yang dilambangkan di tempat yang sederhana, namun, menerima kehadiran semua umat. Pertama kali hadir para gembala, manusia yang siap dikatakan sebagai yang terendah kelas sosialnya, hingga orang majus. Semua bersaudara dan sama di hadirat Tuhan,” ujarnya.

Optimis dan Jaga Persaudaraan
Menteri Pertahanan dan Keamanan RI, Prof Dr Purnomo Yusgiantoro yang turut menghadiri perayaan Natal Akbar tersebut mengatakan kalau umat Kristiani di Sumut sudah mendapatkan rahmat dan berkat dalam Natal Oikumene itu karena seluruh kegiatannya berjalan dengan lancar.

“Katanya Sumut sering hujan. Namun, dalam kegiatan ini, langit begitu cerah dan Natal berjalan lancar,” ucapnya di hadapan ribuan jemaat.

Purnomo Yusgiantoro mengatakan, dalam nuansa Natal ini, rakyat Indonesia layak bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena mampu menghadapi krisis yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Padahal banyak negara di dunia yang mengalami kesulitan karena menghadapi krisis ekonomi tersebut.

“Namun tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia semakin komplek pada 2012. Meski demikian, kita mengharapkan seluruh rakyat Indonesia harus selalu merasa optimistis dalam menghadap semua tantangan. Salah satu upaya adalah memperkuat kerukunan dan persaudaraan sesama anak bangsa,” pungkasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur, Gatot Pujo Nugroho, juga mengharapkan umat Kristiani menjadikan momentum Natal sebagai implementasi keteladanan Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari. “Dengan demikian, semangat Natal itu mampu menjadi sikap dan karakter umat Kristiani untuk terlibat dalam pembangunan di Sumut. Dengan keterlibatan tersebut, umat Kristiani memiliki peranan dalam mencapai cita-cita Sumut menjadi daerah yang maju, mandiri, dan sejahtera dalam harmoni keberagaman,” ujarnya.

Ketua Forum Konsultasi dan Kerukunan Umat Gereja-gereja Sumut, Pdt WTP Simarmata mengatakan, perlu menjaga kemajemukan dan juga menjaga lingkungan Sumut dan hormati perbedaan, menghargai HAM, menjaga kebebasan keyakinan. “Sehingga anak cucu kita bisa hidup berdampingan kelak,” paparnya.

Ketua Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB), Maratua Simanjuntak, dalam pidatonya juga menyampaikan, sebagai manusia yang lahir dari satu nenek moyang, sudah wajar untuk saling menjaga dan agama harus dapat menjadi alat utk membangun yang lebih maju baik itu dalam perbedaan agama. “Manusia diberikan hak untak memilih. Jangan lihat perbedaan tapi harus kesamaan agar dapat dapat memadamkan sumber konflik,” ujarnya.

Sedangkan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap berharap Natal Oikumene kali ini benar-benar mempererat tali persaudaraan. “Marilah kita sama-sama dalam membangun Kota Medan dan dengan Natal kali ini semoga Medan lebih maju,” ucapnya.

Kegiatan Natal Oikumene tersebut dihadiri mantan Menteri Perumahan Rakyat RI, Cosmas Batubara, mantan Sekdaprov Sumut, RE Nainggolan, mantan Wagub Sumut, Lundu Panjaitan, Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, Bupati Pakpak Bharat, Remigo Berutu, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewijk F Paulus, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Sahala Allagan, Pangkosekhanudnas III Marsma TNI Bonar Hutagaol.

Usai ibadah Natal, seluruh jemaat makan bersama dan dihibur dengan lagu-lagu pujian yang dibawakan artis-artis ibu kota diantaranya Igo Idol, Maria Pasaribu, Naomi Gultom, Tio Fanta Pinem, Perdana Band, Trio Ambisi, Roris Band, Trio Style Voice, Jesica Saragih, dan drama tari kolosal yang melibatkan 3000 siswa se Kota Medan. Pihak keamanan yang terdiri dari Kepolisian dan TNI berjaga disekitar lapangan Stadion Teladan Medan.

Segenap Panitia Perayaan Natal Oikumene Sumut, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut menyampaikan partisipasinya dalam menyukseskan perayaan natal kali ini. “Kita sangat bersyukur, semua bisa berjalan Lancar, semoga natal ini memberikan makna yang lebih bagi warga Sumut,” ungkap Ketua Panitia Perayaan Natal Oikumene, Parlindungan Purba.(Harian Sumut)