Sunday, 1 January 2012

Sunday, January 01, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Walaupun Hujan Deras, Masyarakat Papua Tutup Tahun 2011 dan Awali Tahun 2012 dengan Ibadah. JAYAPURA (PAPUA) - Provinsi Papua telah melewati senja terakhir di tahun 2011. Kemeriahan tutup tahun ditandai dengan doa bersama di berbagai tempat ibadah.

Sebagian besar warga memadati gereja-gereja, Sabtu (31/12/2011) malam. Doa-doa dipanjatkan dengan syukur atas tahun yang telah dilalui dan memohon rahmat untuk menjalani tahun yang akan datang dengan keteguhan.

Sementara itu, di pusat kota Abepura dan Jayapura, warga yang usai beribadah pada gereja-gereja yang melaksanakan ibadah pada sore hari mulai memadati sudut-sudut jalan. Meskipun hujan turun di Jayapura dan sekitarnya, hal itu tidak menghalangi masyarakat untuk merayakan akhir tahun dengan menyalakan kembang api.

Jelang detik-detik pergantian tahun, hujan deras mulai mengguyur kota tertimur di Indonesia ini, Hal ini mengakibatkan buyarnya perayaan pergantian tahun.

Panggung hiburan di halaman Kantor Gubernur di tepi Teluk Humboldt yang sedianya akan dimeriahkan oleh artis ibukota dan daerah masih kosong meski waktu telah menunjukkan 23.30 WIT.

Tenda penonton juga kosong tidak ada yang menempati. Jalan raya di depan kantor gubernur yang awalnya ditutup akhirnya dibuka kembali.

Namun demikian, sebagian warga masih tetap antusias menunggu detik-detik pergantian tahun 2011 ke 2012 sembari berteduh di pinggir jalan. Sebagian di antaranya juga masih antusias menyalakan kembang api.

Beberapa hotel berbintang di Jayapura, seperti Swiss Bell Hotel, Aston Jayapura dan Hotel Yasmin menggelar acara tahun baru dengan menjual paket menginap khusus. Okupansi hotel-hotel ini bahkan mencapai lebih dari 80%.

Di tempat lain, hujan deras juga mengguyur Sentani dan sekitarnya yang berada 50 km dari Kota Jayapura.

Kepadatan warga setempat yang terpusat di sekitar Sentani City Square sempat terjadi pada sore tadi. Warga memadati pertokoan sekitar untuk membeli kembang api dan petasan.

Salah satu pedagang petasan setempat mengaku penjualan kembang api dan petasan melejit lebih dari 10 kali lipat dari hari biasa.

Kendati hujan deras mengguyur, warga masih tetap menyalakan petasan dan kembang api untuk memeriahkan kota kecil yang berada di sekitar Bandara Sentani, pintu masuk utama Provinsi Papua. (Antara/Bisnis/TimPPGI)