Tuesday, 21 February 2012

Tuesday, February 21, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Diskriminasi Sosial masih dialami Umat Kristen Laos. VIENTIANE (LAOS) - Beberapa negara dikawasan Asia Tenggara saat ini terus mengalami pergumulan dalam hal kebebasan sosial terutama bagi penduduk yang minoritas memeluk Kristen. Salah satunya adalah Laos. Meskipun negara ini telah keluar dari urutan 10 teratas dalam World Watch List 2012, namun belum ada perubahan mendasar terjadi bagi umat Kristen.

Negara yang disebut sebagai “Negeri Seribu Gajah” ini mempunyai sistem pemerintahan yang ketat dalam melakukan kontrol terhadap aktivitas masyarakatnya, termasuk juga keagamaan. Hanya tiga denominasi Kristen yang saat ini legal (Gereja Katolik, Gereja Injili Laos dan Advent Seventh Day). Sisanya komunitas jemaat Protestan, masih belum diakui. Dan karenanya seringkali mendapat diskriminasi sosial dari pemerintah Laos.

Pemerintah disana masih terjebak pada pemaknaan bahwa minoritas Kristen adalah perpanjangan tangan dari negara barat yang ingin melakukan ekspansi keyakinan. Karena belum diakui, minoritas Kristen dianggap ilegal oleh pihak berwenang, dimana mereka akan menahan dan menangkap jemaat dan para pemimpin gereja tersebut.

Terkadang beberapa minoritas Kristen ini ditangkap, ditahan dan dipaksa untuk menyangkal iman mereka. Gereja-gereja kehilangan bangunan dan isinya, karena dihancurkan dan disita.Seringkali tekanan berasal dari pemimpin agama tertentu. Namun begitu, semangat dan jemaat gereja terus bertumbuh di tempat ini.

Meskipun saat ini pemerintah beranjak terbuka dengan memberikan ladang untuk bercocok tanam, mengizinkan anak-anak untuk bersekolah, dan mengizinkan umat percaya untuk mendapatkan perawatan medis, kepastian dalam persamaan sosial bagi minoritas tetap dipertanyakan. Jika hal ini terlupakan, bukan tidak mungkin diskriminasi sosial ini akan awet terjaga. (Jawaban)