Tuesday 28 February 2012

Tuesday, February 28, 2012
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Katolik Roma Minta Pemerintah Israel Melindungi Umat Kristen di Yerusalem.
YERUSALEM (ISRAEL) - Gereja Katolik Roma telah membuat permintaan resmi kepada pemerintah Israel melalui Presiden Shimon Peres, agar turun tangan menghentikan aksi vandalisme terhadap Gereja-gereja dan fasilitas-fasilitas Kristen di Israel yang telah terjadi dalam dua minggu terakhir ini.

Seperti dipublikasikan Washington Post, melalui surat pemimpin Penjaga tempat-tempat Suci di Israel milik Gereja Katolik, Pierbattista Pizzaballa, yang dikirim kepada Presiden Peres pada Minggu (26/02/2012), Gereja Katolik meminta bantuan dari sang pemimpin Israel.

"Garis merah [aturan-aturan] yang tidak boleh dilewati, telah dilewati," dan pemerintah Israel, kata Pizzaballa, harus menghentikan fenomena berbahaya ini.

Dilaporkan pula, terkait hal ini staf pemerintahan Presiden Peres telah mengadakan komunikasi dengan Pizzaballa. Sedangkan Presiden Peres dikabarkan menanggapi serius surat permintaan dari Gereja Katolik itu.

Seminggu yang lalu tepatnya 20 Februari 2012, Gereja Baptis Narkis di Yerusalem Barat dilecehkan dengan aksi vandalisme. Pada dinding luar gedung gereja, tertulis dalam abjad Ibrani 'Kematian Kristen,' 'Yesus adalah anak pelacur' dan 'Kami akan menyalibkan kalian.'

Kendaraan yang diparkir dekat gereja juga di coret dengan sebuah tulisan 'label harga' yang digunakan oleh kelompok radikal Yahudi sebagai tuntutan kepada pemerintah Israel agar menarik pajak yang tinggi kepada umat Kristen dan muslim.

Label diskriminatif ini juga dilakukan di sebuah Biara tua bersejarah milik Gereja Orthodoks Yunani di pusat Kota Yerusalem.

Setelah peristiwa tersebut, banyak kelompok Yahudi di Israel menyatakan penyesalan dan permintaan maaf kepada jemaat Baptis Narkis, dan juga kepada umat Kristen.

Chuck Kopp, pendeta Gereja Baptis Narkis, kepada Israel Today mengatakan, "Para rabbi dan The rabbi and pelayan dari sinagoge di sebelah jalan, pada hari yang sama [pada peristiwa vandalisme] membawakan rangkaian bunga-bunga segar yang bertuliskan pesan solidaritas dan persahabatan."

Termasuk juga beberawa warga Israel yang sengaja datang memberikan bunga turut prihatin dan sedih atas aksi tidak terpuji itu.

"Seorang wanita Israel datang dengan bunga dan ketika saya menanyakan apakah ia adalah warga sekitar Gereja, ia menyatakan dirinya bukan warga sekitar, tetapi adalah warga Israel yang peduli dengan permasalahan ini".

Hingga kini, tidak seorangpun ditangkap akibat aksi vandalisme tersebut, kepolisian menyatakan masih mencari bukti-bukti keterkaitan Kelompok garis keras Yahudi. (WashingtonPost/ChristianPost/TimPPGI)