Thursday 9 February 2012

Thursday, February 09, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Konferensi Waligereja India Berjanji Membela Kaum Miskin dan Terpinggirkan. BANGALORE (INDIA) - Para uskup India mengakhiri pleno dua tahunan mereka kemarin dengan berjanji untuk membela kaum miskin dan terpinggirkan.

“Gereja akan berusaha untuk bersuara bagi mereka yang tak bisa bersuara,” demikian sebuah pernyataan akhir Konferensi Waligereja India (CBCI) selama seminggu, yang diselenggarakan di St. John’s National Academy of Health Sciences, di Bangalore.

Sebanyak 161 uskup dan 20 staf CBCI menghadiri pertemuan itu dengan tema: “Peran Gereja untuk India lebih baik.”

Para uskup itu mengatakan mereka merasakan ada kerinduan “dalam hati kami” yang tak terpenuhi oleh negara untuk India yang lebih baik di mana globalisasi telah menggagalkan misi dari “negara kita” meskipun negara ini mengalami kemajuan ekonomi dan teknologi yang “luar biasa”.

Mereka telah melihat “pengkhianatan terhadap kaum miskin dan terpinggirkan” dan belum merasa “cukup sensitif” terhadap pelanggaran hak asasi manusia dan kekejaman terhadap perempuan, masyarakat adat, kaum dalit dan kelompok lain yang hidup dalam kemiskinan yang “tidak manusiawi dan tertindas.”

Para uskup itu akan mendorong umat mereka untuk melawan “konsumerisme yang tak terkendali” dengan menerapkan gaya hidup sederhana.

Para uskup juga memutuskan untuk “memberantas segala bentuk diskriminasi dan korupsi dalam Gereja” agar lebih transparan dan akuntabel.

Mereka memutuskan untuk membuat jaringan Gereja melalui agen-agen lembaga pendidikan transformasi sosial dan mendidik umatnya melayani negara dengan kejujuran dan integritas.

Para uskup mengatakan pleno itu telah meyakinkan mereka akan kebutuhan untuk melakukan aksi protes “tidak hanya ketika kepentingan kami dilanggar, tetapi juga ketika hak orang lain diinjak-injak.”

Mereka memutuskan untuk membuat jaringan Gereja melalui agen-agen lembaga pendidikan transformasi sosial dan mendidik “warga negara yang kritis” demi transparansi politik dan pemerintahan yang baik.

Para pemimpin Katolik itu mengatakan, Gereja tetap khawatir dengan serangan baru terhadap para pekerjanya dan lembaga-lembaga serta akan melanjutkan karyanya di antara orang miskin dengan menyediakan bantuan dokter, pengacara dan ahli yang lebih banyak.

Para uskup mengatakan mereka juga akan memimpin untuk melawan penggundulan hutan, migrasi dan pencemaran sumber daya alam. (CathnewsIndonesia/Ucanews)