Thursday, 16 February 2012

Thursday, February 16, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Patung Bunda Maria dari Katedral Manado Diarak ke Paroki St Theresia Malalayang.
MANADO (SULUT) - Per Mariam ad Jesum. Itulah satu ungkapan yang memiliki makna mendalam bagi umat Katolik yang memiliki iman kepada Yesus Kristus.

Ungkapan yang berarti 'lewat Maria kepada Yesus' ini memberikan pengertian, bahwa, kehadiran Bunda Maria membantu manusia agar doanya dikabulkan Tuhan. Dan inilah yang melandasi ritual pengarakan patung Bunda Maria dari Gereja Katolik Katedral ke Gereja Katolik Santa Theresia Malalayang, Jumat (10/02/2012).

Ini merupakan peringatan Ubilium 154 tahun penampakan Bunda Maria di Kota Lourdes yaitu sebuah tempat suci yang terletak di pegunungan Pyrenees, Perancis dan peringatan Hari Orang Sakit Sedunia setiap 11 Februari. Acara ini akan berlangsung 3 hari yaitu Jumat-Minggu (10-12/2).
Adapun arak-arakan mobil dan sepeda motor dari Gereja Katedral Manado mulai melaju sekitar pukul 19.30 Wita. Rombongan melewati Jalan Piere Tendean, Kawasan Boulevard, langsung menuju ke Malalayang.

Kedatangan patung ini disambut ratusan umat dari 10 Paroki di Manado. Mereka ingin menyaksikan prosesi yang dirangkaikan peringatan Hari Orang Sakit Sedunia. Kemudian sejumlah pria berseragam kemeja berwarna kuning, putih dan hitam yang mengangkut patung tersebut dari atas mobil ke bagian depan di dalam Gereja Santa Theresia.

"Suatu kebanggaan bisa menyaksikan langsung prosesi arak-arakan patung Bunda Maria dalam keyakinan kami tentunya," ungkap Alex Kures, seorang umat Katolik.

"Patung Bunda Maria ini sangat sakral karena untuk memindahkannya saja dari gereja satu dan gereja lain harus melalui misa kudus dan harus diarak," ungkapnya.

Sementara itu, Vikep Manado Pastor Wens Mawitjere, menjelaskan, jika patung Bunda Maria ini memang sebagai simbol kepercayaan umat.

Ditegaskannya, adanya arak-arakkan ini bukan berarti umat menyembah patung, melainkan menguatkan iman melalui sosok Bunda Maria yang terkenal akan kesucian dan ketaatannya kepada Tuhan Allah. "Ingat mujizat pertama Yesus di Kana? Itu atas permintaan Ibundanya Mariam. Karena itulah sosok Maria terkenal dengan mujizat dan bisa memberi kesembuhan kepada siapa pun yang mengalami sakit apapun," jelas Mawitjere.

Pastor Mawitjere, menjelaskan, jika patung setinggi hampir 2 meter ini, sudah ada sejak 2008 di Kota Manado. Patung ini pemberian pengusaha Benny Tungka yang dipesan khusus dari Yogyakarta.
Patung ini sudah didoakan secara khusus, saat acara akbar yang dihadiri 25.000 umat Katolik bersama Duta Vatikan yang mengunjugi Kota Manado pada 2008 silam.

Patung ini digilir di 9 paroki yang sudah ada saat itu. "Nah, mulai tahun 2012 ini, setiap Paroki akan digilir setahun sekali untuk ditempatkan patung Bunda Maria tersebut," ujarnya.

Jhon Iroth, Ketua Kaum Bapa Katolik menambahkan jika proses arak-arakan tersebut memang berlangsung setiap tahun dan ini merupakan ritual keagamaan yang sakral.

Ditambahkan Ketua Panitia, Jemmy Siwi, kegiatan ini juga dirangkai dengan kegiatan donor darah dan ada pengobatan cuma-cuma di halaman Gereja Santa Theresia. "Usai misa besok (hari ini) akan ada pengobatan cuma-cuma. Kami melayani umat Katolik dari 10 paroki dan terbuka untuk warga sekitar gereja ini juga," ujarnya. (Tribun Manado)